Doodle Google Rayakan Tahun Kabisat Momen 4 Tahun Sekali, Tepat 29 Februari 2024

Doodle Google Rayakan Tahun Kabisat Momen 4 Tahun Sekali, Tepat 29 Februari 2024
Doodle Google Rayakan Tahun Kabisat Momen 4 Tahun Sekali, Tepat 29 Februari 2024

TABLOIDELEMEN.com – Doodle Google merayakan Tahun Kabisat.

Momen 4 tahun sekali tepat hari ini Kamis 29 Februari 2024.

Tahun kabisat juga terkenal dengan istilah tahun embolismic.

Bacaan Lainnya

Penambahan satu hari ini dilakukan, karena penanggalan yang umum digunakan oleh masyarakat yaitu penanggalan Gregorian, memiliki perbedaan dengan tahun-tahun astronomi yang sebenarnya.

Tahun kabisat adalah istilah untuk tahun yang mengalami penambahan satu hari, dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.

Sejarah penambahan tahun kabisat berasal dari perhitungan Matematika yang diungkapkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM.

Ia adalah orang pertama yang menemukan hubungan antara orbit bumi dan matahari, serta menyadari bahwa tahun sebenarnya berjumlah 365,25 hari.

Oleh karena itu, untuk menyesuaikan perhitungan penanggalan dengan tahun astronomi, Julius Caesar memutuskan untuk menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun sekali.

Namun, perhitungan ini masih memiliki kesalahan kecil, sehingga pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperbaiki perhitungan tersebut dengan menetapkan aturan tahun kabisat yang kita kenal saat ini.

Untuk menghitung tahun kabisat dalam penanggalan Gregorian, aturannya adalah setiap tahun yang habis terbagi empat akan menjadi sebagai tahun kabisat.

Apa Itu Tahun Kabisat?

Konsep tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali.

Alasannya adalah karena Bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari dan enam jam untuk mengorbit Matahari.

Bumi sendiri membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau satu hari untuk melakukan satu putaran penuh pada porosnya.

Selama pergerakan Bumi ini terhadap Matahari, tidak terdapat jumlah hari yang pasti yang membentuk satu tahun.

Oleh karena itu, sebagian besar tahun dalam kalender Masehi ada pembulatan menjadi 365 hari, meskipun waktu enam jam tersebut tidak sepenuhnya terakumulasi.

Untuk menangani kekurangan waktu ini, setiap empat tahun NASA menambahkan satu hari ekstra ke dalam kalender Gregorian.

Penghitungan oleh NASA  dengan mengurangkan enam jam atau seperempat hari dari tahun 2017, 2018, dan 2019.

Akibatnya, tahun kabisat muncul pada tahun 2020.

Penghitungan tahun kabisat menggunakan rumus tersebut dan secara otomatis terjadi setiap empat tahun.

Tanpa tahun kabisat, terdapat potensi kehilangan beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan pada periode waktu tertentu, seperti musim panas bulan Juli.

Dengan adanya tahun kabisat, perhitungan waktu dapat tetap konsisten.

Fenomena ini bukan hanya berlaku untuk Bumi, melainkan juga terjadi pada planet lain dalam tata surya karena orbit dan rotasi planet tidak selalu bersifat sempurna.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan