TABLOIDELEMEN.com – Dapur sehat milik Yayasan Cahaya Putra Cendekia yang tercatat sebagai unit kelima dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Purbalingga akan melayani 3.148 orang penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Pengadegan.
“Dapur sehat ini akan melayani sebanyak 3.148 penerima manfaat,” kata Kepala SPPG Yayasan Cahaya Putra Cendekia, Intan Daud, Senin 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan, pada hari pertama pelaksanaan, pihaknya melayani 1.521 penerima manfaat.
Terdiri dari siswa TK/KB, PAUD, SD, serta kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (B3).
“Karena saat ini karena masih libur sekolah, siswa SMP dan SMA belum terlayani. Pelayanan untuk mereka akan mulai pada 14 Juli 2025,” kata Intan.
Setelah seluruh jenjang pendidikan aktif kembali, total penerima manfaat yang terlayani akan mencapai 3.148 orang.
Menu makanan yang tersajikan, tidak ada pembedaan dan telah sesuai berdasarkan usia dan kebutuhan gizi (AKG) masing-masing penerima manfaat oleh tim ahli gizi yang bertugas.
Adapun tim pelaksana di SPPG ini terdiri dari 1 kepala SPPG, 1 ahli gizi, 1 akuntan, dan 47 relawan yang seluruhnya merupakan warga lokal.
“Untuk bahan pangan, khususnya sayur-mayur mendapat pasokan dari Desa Serang, Kecamatan Karangreja,” katanya.
Ketua Yayasan Cahaya Putra Cendekia, Sarjono mengajak masyarakat di wilayah Pengadegan untuk mulai berinovasi dalam pertanian guna mendukung kebutuhan dapur sehat.
“Saya mengajak warga untuk bertani secara produktif, karena hasil panen mereka berpotensi dibeli oleh dapur sehat,” kata anggota DPRD Purbalingga dari Fraksi Gerindra ini.
Sarjono menambahkan, saat ini baru terdapat 40 pihak yang mengajukan pendirian SPPG.
Padahal untuk mencakup seluruh wilayah Purbalingga membutuhkan sekitar 60–70 dapur sehat.
“Saat ini kami juga sedang merintis dapur sehat di Desa Langgar, Kejobong, yang menurut penilaian Badan Gizi Nasional sudah mencapai progres 40 persen,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News