TABLOIDELEMEN.com – Saat Hari Iduladha ada penyembelihan hewan kurban baik sapi maupun kambing.
Hal ini membuat masyarakat memiliki simpanan daging sapi atau kambing yang lebih dari biasanya.
Mengonsumsi daging sapi atau kambing ini sangatlah baik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tiap hari.
Namun, kebanyakan makan daging sapi atau kambing ternyata tidak baik bagi kesehatan tubuh, mengapa bisa?
Olahan daging sapi memang nikmat dan tidak semua orang Indonesia bisa mendapatkannya dengan mudah.
Oleh karenanya, terkadang banyak yang tidak terkontrol dalam menikmati daging sapi.
World Cancer Research Fund mengatakan bahwa ada batasan untuk mengonsumsi daging sapi, yaitu tidak lebih dari 3 porsi dalam seminggu.
Hal tersebut berfungsi untuk meminimalkan risiko gangguan kesehatan yang tidak diinginkan.
Tiga porsi makan ini setara dengan 500 gram daging merah matang setiap minggunya, atau sekitar 50 sampai 70 gram per hari.
Selain itu, sebaiknya Anda bisa memilih daging minim lemak dalam takaran tersebut.
Anda harus hati-hati karena ada beberapa dampak kebanyakan makan daging sapi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti:
Meningkatkan Kolesterol dan Tekanan Darah
Mengutip laman apotek-k24.com, daging sapi atau kambing memang kaya akan protein dan mempunyai kolesterol yang cukup tinggi.
Semakin tinggi kolesterol jahat dalam tubuh, maka Anda juga akan semakin rentan terkena hipertensi.
Sebab, kolesterol yang menumpuk nantinya akan membentuk plak dalam pembuluh darah.
Akibatnya adalah pembuluh darah akan menyempit dan mengeras.
Organ jantung pun harus bekerja lebih keras dan asupan darah ke seluruh tubuh akan berkurang.
Keadaan ini bisa menyebabkan beberapa penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan pembengkakan arteri.
Untuk menghindari dampak-dampak di atas, Anda perlu mengimbangi konsumsi daging dengan asupan sayuran dan buah-buahan.
Namun, apabila kolesterol dan tekanan darah sudah terlanjur tinggi, Anda bisa mengonsumsi obat penurun kolesterol atau obat penurun tekanan darah.
Tentu saja konsumsi obat ini perlu resep dari dokter agar lebih aman.
Memicu Gangguan Sembelit
Daging memang kaya akan protein dan lemak, tapi bahan ini sama sekali tidak memiliki kandungan serat.
Padahal, serat pangan merupakan zat yang penting untuk menyerap air dan memadatkan feses supaya mudah keluar.
Oleh karena itu, artikel dari Neurogastroenterology and Motility menyatakan bahwa banyak mengonsumsi lemak jenuh dari daging bisa meningkatkan risiko sembelit.
Sebab, lemak jenuh ini nantinya akan mengaktifkan rem alami pada usus halus sehingga gerakan feses bisa melambat.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News