Sejarah Libur Ramadan di Indonesia
Tradisi meliburkan sekolah selama Ramadan bukanlah hal baru.
Melansir laman museumkepresidenan.id, kebijakan libur penuh selama Ramadan pernah terlaksana sejak era penjajahan kolonial Belanda.
Sekolah-sekolah binaan pemerintah kolonial, seperti Hollandsch Inlandsche School (HIS) hingga Hogere Burgerschool (HBS), meliburkan kegiatan belajar-mengajar agar umat Muslim bisa menjalankan ibadah dengan tenang.
Lalu, tradisi ini berlanjut saat pemerintahan Presiden Sukarno dengan menjadwalkan ulang berbagai kegiatan resmi maupun nonresmi selama Ramadan.
Namun, Presiden Soeharto menghapus kebijakan libur satu bulan ini.
Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menerapkan kembali kebijakan ini.
Gus Dur, selain meliburkan sekolah juga mendorong sekolah-sekolah untuk mengadakan kegiatan pesantren kilat, yang bertujuan memperdalam ilmu agama Islam.
Selama Ramadan, siswa wajib melaporkan aktivitas ibadah mereka, seperti tadarus Al-Qur’an dan salat tarawih.
![](https://tabloidelemen.com/wp-content/uploads/2022/12/yudhi.jpg)
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News