Penyembelihan hewan harus sesuai syariat Islam dan tentunya halal. Penyembelihan hewan harus memenuhi empat rukun yaitu pekerjaan menyembelih (Dzabhu), orang yang menyembelih (dzabih), hewan yang disembelih, dan alat untuk menyembelih.
BACA JUGA: Santri Gayeng Nusantara Kabupaten Purbalingga Siap Berkontribusi dalam Pembangunan
“Ini berlaku untuk semua hewan. Semuanya, baik hewan untuk kurban, aqiqah dan yang dikonsumsi setiap hari. Misalkan ayam yang bisa menjadi lauk saat makan setiap hari,” kata Ketua Santri Gayeng Nusantara (SGN) Kabupaten Purbalingga Kiai Achmad Labib Murtaqi (Gus Labib), di Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet, Minggu (31 Juli 2022)
BACA JUGA: Santri Purbalingga Harus Ikut Dalam Penanggulangan Covid-19
Ia mengatakan, sebelum penyembelihan, seseorang harus mengetahui aliran darah tepat dileher, kemudian harus memotong hulqum (saluran nafas) dan mari’ (saluran makanan) serta dua pembuluh darah (wadajain)
“Adapun proses penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan menghadap kiblat, baik penyembelihnya, maupun hewan sembelihannya,” katanya.
Kedepan lanjut Gus Labib, SGN Purbalingga bakal menyelenggarakan pelatihan teknis penyembelihan yang menyesuaikan syariat Islam.
BACA JUGA: Ini Rayuan Maut Gus Miftah yang Fenomenal
“Harapannya dengan adanya pelatihan juru penyembelihan halal, nantinya saat penyembelihan kurban atau peruntukan acara lainnya akan halal. Sekaligus memcetak juru sembelih professional,” katanya.
Ia menambahkan, pelatihan ini terbuka untuk umum. Pihaknya menargetkan 30 hingga 50 orang peserta.
“Semoga dari kegiatan ini, bisa meningkatkan kapasitas juru sembelih. Kami berikan pengetahuan dan kaidah selama pelaksanaan,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News