TABLOIDELEMEN.com – Keluarga Besar Abon Cap Koki Purbalingga menyelenggarakan silaturahmi dan menyantuni anak-anak yatim, yatim piatu dan difabel.
Sebanyak 150 orang anak mengikuti acara yang mengusung tema “Kesederhanaan Kunci Kesuksesan” yang terselenggara di salah satu rumah makan Purbalingga, Minggu 29 Desember 2024.
Hadir dalam acara itu, owner Abon Cap Koki, Widiatmoko dan Novi Kurnia Setiawati beserta seluruh manajemen.
Widiatmoko mengatakan, alasan pihaknya mengusung tema “Kesederhanaan Kunci Kesuksesan” untuk silaturahmi tahun ini merupakan ajaran sikap dari orang tuanya kepada anak-anaknya.
“Kami anak-anaknya sangat menyakini bahwa kesederhanaan itu merupakan kunci kesuksesan,” katanya.
Ia menjelaskan, terkadang sikap sederhana ini banyak yang keliru dalam mengartikan. Sederhana itu hidup susah dan tidak bahagia.
Padahal bukan itu intinya. Dalam kesederhaan itu adalah sikap bisa mengelola segala sesuatu, tidak harus terlihat.
Intinya bahwa dengan kesederhanaan itu bertujuan agar bisa maju lebih cepat dan melangkah lebih jauh.
“Nah ini yang ingin kami sampaikan kepada anak-anak dalam acara ini. Kami khawatir anak-anak ini mengartikan bahagia dengan punya banyak kekayaan, padahal bukan itu. Mungkin anak-anak ini, sekarang akan lebih bahagia dari yang punya harta,” katanya.
Santuni Anak Yatim Piatu
Ia menambahkan, pihaknya ingin menyampaikan dan menularkan dua hal kepada anak-anak ini.
“Pertama menularkan prinsip kehidupan dari ibu kami, bahwa kesederhanaan menjadi hal yang utama. Kedua, jangan menyalahartikan makna kesederhanaan merupakan hal yang jelek. Intinya seperti itu,” tegas Widiatmoko.
Ia menjelaskan, pengemasan acara ini sangat berbeda dengan acara pemberian santunan seperti biasanya.
Misalnya hanya dengan acara seremonial mengelus kepala anak-anak ini, walaupun pihaknya mengetahui ada hadis yang menyampaikan hal itu.
“Kami lebih mengarah menyentuh hati mereka. Karena, terkadang ada anggapan dari mereka, bahwa hal seperti itu tidak memanusiakan mereka. Jadi kami mengambil sisi lain, harapannya dari acara ini ada ilmu pengetahuan yang bisa mereka bawa pulang,” katanya.
Novi Kurnia Setiawati menambahkan, acara ini menghadirkan dua tokoh seni budaya dari Purbalingga untuk memberikan edukasi kepada anak-anak.
“Ada Pak Kusno dan Pak Tarko. Edukasi mengait masalah kecanduan game dan judi online yang sedang merebak saat ini,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News