Kebiasaan Sehat Saat Ramadan Perlu Dilanjutkan, Apa Saja!

ucapan selamat berbuka puasa
ucapan selamat berbuka puasa

Berpuasa sendiri diketahui memiliki sejumlah dampak baik bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Bagi umat Muslim, berpuasa selama bulan Ramadan memang wajib hukumnya

Tidak heran jika para ahli menganjurkan melanjutkan kebiasaan berpuasa meski Ramadan telah usai. Diketahui berpuasa dapat mencegah sederet penyakit kronis.

Bacaan Lainnya

Ini juga jadi cara detoksifikasi tubuh yang murah dan mudah.

“Badan kita itu menyukai sesuai yang rutin. Karena ada pembiasaan, harusnya setelah Ramadan aktivitas puasa itu harus dikembalikan agar kita masih terbiasa dengan kebiasaan puasa, terbiasa untuk pola makan yang sehat,” kata dokter spesialis gizi klinik Tirta Prawita Sari

Ia mengatakan, Puasa juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah mengalami penurunan dan menyebabkan tubuh mengambil cadangan energi lain dalam bentuk lemak sebagai sumber energi.

orang-orang perlu mengembalikan aktivitas puasa bahkan setelah Ramadan, agar terbiasa dengan kebiasaan menerapkan pola makan sehat.

Pola makan, kata Tirta, dapat menjadi salah satu upaya menghindari berbagai macam penyakit kronis dan katastropik yang membutuhkan biaya banyak seperti stroke, diabetes, penyakit jantung dan hipertensi.

“Itu baik sebagai upaya membersihkan atau detoksifikasi tubuh,” ujar Tirta.

Tirta juga mengatakan pola berpuasa dalam 13-14 jam lalu berbuka setelahnya selama bulan Ramadan mirip dengan pola intermitten fasting.

“Ada beberapa contoh intermitten fasting, seperti alternate day fasting yang mana puasa berselang seling seperti puasa Daud. Bedanya saat hari puasa itu hanya boleh makan 500 kalori, dan hari berikutnya feast day yang boleh dalam jumlah yang kita inginkan tanpa perlu memusingkan kalori,” papar Tirta.

Selain intermitten fasting, ada juga pola diet 5:2, yakni 5 hari tidak berpuasa dan 2 hari berpuasa. Umat Muslim umumnya mengaplikasikan pola ini melalui puasa sunah Senin dan Kamis.

Mengutip Healthline, diet 5:2 sendiri bisa menurunkan berat badan yang mirip dengan pembatasan kalori biasa. Selain itu, diet ini sangat efektif untuk meningkatkan sensitivitas insulin.

“Tapi dalam ketentuan ketika berbuka pada hari Senin dan Kamisnya itu intake kita hanya 500-1.000 kalori, 5 hari lainnya feast day. Kenapa hanya 500-1000 kalori? Karena itu jumlah kalori minimal yang kita butuhkan sehingga pekerjaan dasar tetap bisa kerjakan,” tutupnya.

 

 

Tinggalkan Balasan