TABLOIDLEMEN.com – Memperingati Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke-192, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga membagikan bantuan kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial.
Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Wakil Bupati Purbalingga, H. Sudono, serta Ketua DPRD Purbalingga, H.R. Bambang Irawan di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Selasa 27 Desember 2022.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purbalingga, Fathurrohman, dalam laporannya menyatakan bahwa pembagian bantuan ditujukan kepada awak angkutan, anak yatim dan fakir miskin, korban bencana, dan para penderes yang jatuh dari pohon kelapa.
Selain itu juga terdapat bantuan kepada petani tembakau dan dan buruh pabrik rokok yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), bantuan Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB), serta bantuan RTLH.
Bantuan BLT DBHCHT sebesar Rp 1.200.000 untuk kepada 1.353 buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok dan vape.
“Kemudian bantuan kepada awak angkutan, berupa sembako senilai Rp 100.000 yang diberikan kepada 1.893 orang yang terdiri dari pengemudi angkot, ojek online, tukang parkir dan tukang becak,” tuturnya.
Lalu bantuan orang dengan kecacatan berat (ODKB), lanjut Fathurrohman, berupa uang sejumlah Rp 900.000 yang diberikan kepada 300 ODKB.
Bantuan lembaga kesejahteraan sosial anak berupa sembako senilai Rp 6.024.000 yang diberikan kepada 33 panti.
Lalu terdapat pula bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) berupa dana sebesar Rp 12.000.000 yang diberikan kepada 2 orang warga desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol.
Santunan anak yatim piatu sebesar Rp 200.000 per anak diberikan kepada 3.967 anak yatim non panti.
Penderes yang jatuh dari pohon kelapa menerima sebesar Rp 5.000.000. Bagi ahli waris yang meninggal, Rp 2.500.000 cacat tetap, dan Rp 1.000.000, untuk yang sakit atau luka. Dan terdapat pula bantuan kepada korban bencana berupa dana relokasi sebesar Rp 2.000.000
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
