TABLOIDELEMEN.com – Salah satu tujuan makan sahur adalah untuk menambah stamina tubuh bagi orang yang berpuasa saat menjalani aktivitas di pagi harinya.
Ini merupakan wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya.
Bayangkan, jika orang puasa tidak sahur sementara ia memiliki aktivitas berat di siang harinya.
Terlebih jika jarang berpuasa sunnah, pasti tubuh akan terasa lemas.
Makan sahur merupakan ibadah sunah atau sunah Rasul yang jika melaksanakan maka akan mendapatkan pahala yang besar.
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: السَّحورُ أُكْلةُ بَرَكةٍ، فلا تَدَعوه، ولو أنْ يَجرَعَ أَحَدُكم جُرْعةً من ماءٍ؛ فإنَّ اللهَ وملائكتَه يُصلُّونَ على المُتَسَحِّرينَ.
Imam Ahmad dalam hadisnya meriwayatkan : “Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah.
Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,”
Hadis tersebut menegaskan bahwa kita tak boleh memandang ibadah sunah yang namanya sahur dengan sebelah mata, karena Nabi Muhammad SAW telah mengatakan bahwa makan sahur itu mengandung berkah.
Mengutip laman lampung.nu.or.id, tak hanya itu, Nabi juga mewanti-wanti kepada umatnya agar tidak meninggalkan sahur
Meskipun sahur hanya dengan seteguk air putih, karena kata Nabi malaikat akan selalu bersholawat untuk mereka yang menjalankan ibadah sahur.
Maka simpulannya jika sahur merupakan ibadah sunah yang pahalanya sangat besar.
Umat muslim tak boleh meninggalkannya dan menjadi anjuran bagi orang yang akan melaksanakan ibadah puasa.
Doa Makan Sahur
Sebagaimana ibadah sunah yang lain, anjurannya sebelum makan sahur untuk berdoa.
Mengutip laman NU Online, Nabi Muhammad SAW ketika hendak sahur selalu berdoa :
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullahul mutasahhirin
Artinya : “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”
Doa ini kutipan dari hadits Rasulullah SAW seperti riwayat Imam At Thabarani.
Berikut hadis lengkapnya :
وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم نعم السحور التمر وقال يرحم الله المتسحرين
Artinya, “Seperti riwayat As-Saib bin Zaid RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.” Rasulullah SAW lalu berdoa, ‘Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,’” (HR At-Thabarani).
Hikmah Sahur
Masih dari laman NU Online disebutkan bahwa terdapat hikmah yang bisa kita dapatkan jika kita melakukan ibadah sahur sebelum melakukan ibadah puasa. Berikut hikmah dalam sahur :
Makan sahur juga menjadi keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Sebab, ibadah puasa tidak saja oleh umat Muslim, melainkan juga oleh Yahudi dan Nasrani.
Akan tetapi anjuran sahur hanya ada untuk umat Islam.
Rasulullah saw bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ
Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).
Tidak Mendapat Hisab
Umat muslim yang memakan makanan akan mendapat hisab kelak di akhirat.
Berbeda dengan makanan sahur yang salah satu keberkahannya adalah terbebas dari hisab.
Dalam satu hadits Nabi menjelaskan:
ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ
Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan mendapat hisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang menikmatinya bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)
Waktu Sahur untuk Beribadah
Waktu sahur adalah momen yang paling utama dalam beribadah.
Harapannya, orang yang bangun untuk sahur juga bisa sekalian beribadah di waktu mustajab ini.
Selain itu, orang sahur juga lebih berkesempatan melaksanakan salat subuh tepat waktu jika tidak tidur setelah makan, karena ia akan menunggu sampai adzan subuh berkumandang.
Imam al-Bukhari sendiri dalam kitab Sahih-nya menuliskan satu bab khusus yang membahas tentang orang yang sahur dan tidak tidur sampai tiba waktu shalat subuh.
Al-Bukhari mendata sejumlah hadits Nabi tentang anjuran tidak tidur setelah sahur sampai waktu subuh tiba.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News