TABLOIDELEMEN.com – Jamaah Islam Alip Rebo Wage (Aboge) di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga memegang perhitungan Jipatji atau Aji Papat Siji untuk menentukan satu Dzulhijjah
Sesepuh jamaah Islam Aboge, Kyai Maksudi mengatakan, sesuai dengan perhitungan turun temurun penganut Islam Aboge, tahun ini merupakan tahun Je atau Za.
Awal tahun Je adalah Jesaing atau Je Selasa Pahing. Yaitu, 1 Muharam jatuh pada hari Selasa Pahing.
Oleh karena itu lanjut Maksudi, Jamaah Islam Aboge baru merayakan Iduladha, Minggu, 8 Juni 2025.
Rencananya, Jamaah Islam Aboge akan melaksanakan malam takbiran Sabtu, 7 Juni 2025 malam.
“Salat Iduladha Desa Onje di Masjid Sayyid Kuning,” katanya.
Ia menjelaskan, perhitungan Aji Papat Siji itu terdiri dari Aji adalah hari pertama dari Selasa dan pasaran kedua dari Pahing.
Sedangkan awal Dzulhijjah jatuh hari pasarannya adalah Jumat Pahing.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka satu Dzuhhijah tahun 2025 ini, jatuh pada hari Jumat Pahing, 30 Mei 2025.
“Sehingga, Iduladha jamaah Islam Aboge jatuh pada Ahad Pahing, 8 Mei 2025,” katanya, Sabtu 7 Juni 2025.
Sebagai informasi, dalam perhitungan Kalender Aboge, kurun waktu delapan tahun atau satu windu.
Terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir. Serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan.
Dalam Kalender Aboge, hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hengadpon).
Tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Jesahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi)
Lalu, tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Wanenwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jumagea).

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News