TABLOIDELEMEN.com – Pengasuh Pondok Pesantren Daruttaqwa, Desa Brobot, Kecamatan Bojongsari, Aipda Agus Miswanto terus menggaungkan Majlis Maulid Diba’.
Majlis ini berisi kegiatan membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Tentunya dengan irama lagu mengikuti syair-syair yang terdapat dalam kitab Maulid Diba.
“Kegiatan ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2017 di Musala At-Taqwa. Bertahan hingga kasus Covid 19 melanda Purbalingga,” kata Aipda Agus Miswanto yang saat ini bertugas sebagai PS Kaur Perawatan Personel (Watpers) Polres Purbalingga, Jumat 16 Mei 2025.
Awal berdiri bernama Majlis Maulid Diba’. Namun karena libur beberapa bulan saat pandemi Covid 19 dan Majlis pindah tempat ke dalam komplek pondok, maka berganti nama Majelis Munajat dan Sholawat Nduwur Kali Daruttaqwa.
Majlis ini tidak hanya tentang memihara Mahabbah kecintaan, mengobati rasa rindu kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam saja.
Tak jarang ada beberapa jamaah baik dari dalam dan luar kota minta untuk di bantu doa kebaikan kebaikan dan hajat dalam Majlis tersebut.
Ada sekira 100 jamaah dan santri mengikuti majlis yang bertujuan untuk memelihara rasa cinta kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
“Sholawat merupakan obat hati. Hati yang galau, sedang carut marut akan terobati dengan melantunkan Sholawat,” katanya.
Gaungkan Majlis Maulid Diba
Sholawat menurut Aipda Agus Miswanto dapat menimbulkan rasa tenteram dalam hati jamaah.
Keutamaannya sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya.
Pun dalam Al Qur’an, Allah SWT memerintahkan hambaNya yang beriman untuk bershalawat kepada Nabi.
Dengan menjalankan perintah tersebut, artinya umat muslim menaati Allah SWT dan beribadah kepadaNya.
Karena, saat membaca pasti akan membaca Al-Qur’an, hadits, shalawat, dan juga sebagai media mengingat dan meneladani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pada masa hidupnya.
“Secara keseluruhan, kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat luas, baik dari sisi spiritual, keagamaan, maupun social,” tegasnya.
Ia mengatakan, dalam bacaan Maulid Diba juga terdapat referensi untuk meneladani hidup Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang menjadi rahmat kepada umatnya.
“Begitu dalam makna yang terkandung. Sehingga bacaan Maulid Diba’ ini memiliki keutamaan yang sangat luar biasa,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.