TABLOIDELEMEN.com – Seorang ulama bernama Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi’I telah menyusun Maulid Diba atau Maulid ad-Diba’i.
Ia memiliki gelar Abul Faraj dan masyhur dan sebutan Ibnud Diba’.
Maulid Diba merupakan kumpulan shalawat yang berisi tentang kisah penciptaan Nabi Muhammad SAW
Serta masa kehamilan sang Ibu Aminah, mukjizat dan karamah kelahiran Nabi Muhammad SAW, kepribadian, perjuangan dan dakwah syiar islam.
Tertarik utnuk melantunkannya? Simak penjelasan mengenai keutamaan, dan tata cara membaca Maulid Diba dalam bahasa Arab dan terjemahan, berikut ini.
Keutamaan Maulid Diba
Mengutip laman NU Online, beberapa ulama sepakat bahwa keutamaan membaca Maulid Diba sangatlah besar..
Dengan membaca Maulid Diba, berarti kita juga membaca Al-Quran, hadis, dan shalawat.
Sekaligus, yang menjadi media untuk mengingat sekaligus meneladani Rasulullah SAW pada masa hidupnya.
Selain mendapatkan pahala, kita juga bisa semakin banyak mendapatkan pemahaman-pemahaman baru dan menambah kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW.
Tata Cara Pembacaan Maulid Diba
Maulid Diba merupakan salah satu dari kitab maulid yang dibaca untuk meneladani sosok Rasulullah SAW.
Sebaiknya, kita melantunkan Maulid Diba di tempat yang layak, beradab, serta dalam keadaan suci.
Berikut adalah tata cara dan urutan pembacaan Maulid Diba:
1.Membaca Surat Al-Fatihah
Bacaan surat Al-Fatihah ini kita hadiahkan untuk Rasulullah SAW dan penyusun Maulid Diba, Imam ad-Diba’i
2.Menyeru kepada Hadirin untuk Bershalawat
Langkah kedua yaitu membaca seruan kepada hadirin untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan bacaan berikut:
فَيَا أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَيَا أَيُهَا الْمُشْتَقُوْنَ إِلَى رُؤْيَةِ جَمَالِهِ، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَيَا مَنْ يَخْطُبُ وِصَالَهُ يَقْظَةً وَمَنَامًا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: Wahai orang-orang yang mengharapkan syafaat dari Rasulullah saw, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya. Wahai orang-orang yang rindu melihat ketampanannya, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya.
Wahai orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengannya; saat sadar dan tidur, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya”.
3.Membaca Bacaan Maulid Diba
Selanjutnya, membaca bacaan yang tertera dalam kitab Maulid Diba.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News