TABLOIDELEMEN.com – Sebanyak 18 kesebelasan yang mewakili kecamatan mengikuti turnamen sepakbola Piala Ketua DPRD Purbalingga tahun 2023, di Stadion Goentoer Darjono.
Turnamen ini merupakan agenda rutin tahunan Assosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Purbalingga bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar).
“Rencananya akan berlangsung mulai Minggu 15 Oktober 2023 hingga Kamis 26 Oktober 2023,” kata Sekretaris Umum Askab PSSI Purbalingga Edhy Suryono yang Sekretaris DPRD Purbalingga.
Ia menjelaskan, untuk juara pertama dalam turnamen ini berhak mendapatkan piala serta piagam dan uang pembinaan Rp5 juta rupiah.
Sedangkan runner up memperoleh piala serta piagam dan uang pembinaan Rp3,5 juta.
“Dua kesebelasan semifinalis masing-masing mendapatkan piala serta piagam serta yang pembinaan Rp2 juta,” katanya.
Selain itu, ada juga penghargaan kepada pemain terbaik dan pencetak gol tebanyak yang masing-masing akan mendapatkan uang pembinaan Rp500 ribu.
“Serta, penghargaan untuk reporter terbaik I dan II berupa uang pembinaan masing-masing Rp300 ribu dan Rp200 ribu,” kata Edhy
Ketua DPRD Purbalingga, H.R Bambang Irawan hadir dan membuka turnamen tersebut mengatakan, bahwa kegiatan ini menjadi satu upaya untuk menggairahkan dunia sepakbola di Kabupaten Purbalingga.
“Kami berharap, dari turnamen ini bisa muncul pemain sepakbola andalan di Kabupaten Purbalingga. Kami berpesan agar setiap kesebelasan memegang prinsip fair play dan menjunjung tinggi sportifitas dalam bertanding di turnamen ini,” ungkapnya.
Dalam laga perdana ini, Kecamatan Karangmoncol mampu mengalahkan kesebelasan Kecamatan Rembang dengan skor 3-1.
Pertandingan berjalan 2×30 menit. Kesebelasan Karangmoncol memperoleh gol dari tendangan Erlang Satya (8’)
Lalu, Ranto (23’) dan Marwanto (30’). Sedangkan Ahmad Husin (44’) dari kesebelasan Rembang berhasil mencetak gogol pada babak ke 2.
Pertandingan selanjutnya di tempat yang sama akan mempertemukan kesebelasan Kecamatan Bukateja melawan kesebelasan Kecamatan Padamara.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News
