TABLOIDELEMEN.com – Kontak dengan gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.
Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1.
TRPA1 adalah reseptor rasa sakit yang sama dengan minyak dalam mustard, wasabi, dan lobak untuk memberi mereka rasa yang kuat.
Kandungan Chlorobenzylidenemalononitrile dan Dibenzoxazepine ternyata 10.000 kali lebih kuat daripada minyak yang ditemukan dalam sayuran ini.
Tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kesehatan pun akan bergantung pada lokasi penembakan gas air mata.
Seperti di dalam atau di luar ruangan, jarak saat gas air mata dilepaskan, dan apakah orang yang terpapar memiliki masalah kesehatan sebelumnya.
Beberapa dampak gas air mata untuk kesehatan antara lain:
- Penutupan kelopak mata yang tidak disengaja.
- Gatal pada mata.
- Sensasi terbakar pada mata.
- Kebutaan sementara.
- Pandangan yang kabur.
- Luka bakar kimia.
Adapun paparan jangka panjang atau paparan jarak dekat dari gas air mata dapat menyebabkan:
- Kebutaan.
- Pendarahan.
- Kerusakan saraf.
- Katarak.
- Erosi kornea.
Selain berdampak pada kesehatan mata, bahaya lain dari gas air mata adalah gangguan pernapasan,iritasi pada hidung, tenggorokan,dan paru-paru.
Orang dengan masalah pernapasan sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas, ketika terpapar gas air mata.
Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau paparan di ruang tertutup atau untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kematian.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News