Dua kandidat
Dua nama saling berebut dukungan suara Pengurus Kecamatan (PK). Masing-masing Sudono yang merupakan ketua demisioner periode 2016-2021 dan Teny Juliawati yang merupakan bendahara demisioner.
Sudono yang juga Wabup Purbalingga dan merupakan ketua Partai Golkar Purbalingga dua periode masih berniat maju sebagai ketua. Begitu pula Teny yang mengaku mendapatkan dukungan dari 12 PK. Kondisi tersebut membuat Partai Golkar Purbalingga terbelah. Buntutnya Musda gagal terlaksana, karena dukungan pemilik suara pecah.
“Hari ini Musda Partai Golkar Purbalingga akhirnya berjalan. Saya berharap segenap komponen Partai Golkar Purbalingga bisa bersatu. Kita harus bersiap untuk menghadapi Pemilu 2024 termasuk Pilkada Purbalingga di tahun yang sama,” kata Fungsionaris DPD I Partai Golkar Jateng Muhammad Sholeh saat membuka Musda.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News