Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga per 4 Oktober 2021 menunjukan terdapat 69 kasus aktif. Padahal di tanggal 29 September 2021 kasus aktif masih mencapai 220 kasus.
Dari 69 kasus positif di bulan Oktober itu, 46 penderita menjalani isolasi mandiri dan sisanya menjalani perawatan di rumah sakit. Turunnya kasus positif salah satunya dikarenakan siswa dua SMP di Kecamatan Mrebet yang sempat terpapar, sudah dinyatakan sembuh
“Itu artinya, kasus harian Covid-19 di Kabupaten Purbalingga terus mengalami penurunan. Semoga ini pertanda baik,” kata Kepala Dinkes Purbalingga, Hanung Wikantono, Senin (4 Oktober 2021).
Ia mengatakan, pihaknya terus mengupayakannya agar Kabupaten Purbalingga yang semula berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dapat segera turun ke level 2.
“Kami berharap kasus terus menurun,” ungkapnya.
Mengacu data, maka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga yang dirawat di rumah sakit sebanyak 0,13 %. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri 0,25 %. Angka kesembuhan pasien Covid-19 93,47 % dan yang meninggal 6,15 %.
“Jika mengacu assesment situasi Covid-19 per 2 Oktober 2021 Purbalingga sudah bisa masuk level 2,” ujarnya.
Disampaikan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus konfirmasi positif di Kabupaten Purbalingga 11,12/100.000 penduduk. Sedangkan rawat inap di rumah sakit 0,42/100.000 penduduk.
“Kematian 0,21/100.000 penduduk,” tambahnya.
Selanjutnya untuk pelaksanaan testing, Purbalingga mencapai 10,04 % positivity rate/minggu, tracking 1,83 rasio kontak erat/kasus konfirmasi/minggu dan treatment 10,27 BOR/minggu. Pihaknya optimistis Purbalingga akan segera masuk level 2.
“Namun walaupun kasusnya turun, kita tetap harus tetap menggencarkan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes),’ lanjutnya.
Mengenai pelaksanaan vaksisnasi, Hanung menjelaskan, untuk dosis pertama sudah mencapai 33,39 % dengan jumlah 260.043 warga yang divaksin. Sementara untuk vaksinasi tahap kedua mencapai 15,58% dengan 121.314 warga yang sudah divaksin.
“Untuk vaksinasi tahap ketiga untuk tenaga kesehatan 0,28 %. Jumlah yang sudah tervaksin 2230 tenaga kesehatan,” imbuhnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News