TABLOIDELEMEN.com – Dalam laga piala Soeratin Jateng tahun 2022 di Stadion Citarum, Semarang, Minggu 11 Desember 2022 siang, langkah kesebelasan Persibangga U 17 terhenti di babak 16 besar.
Pasalnya tim berjuluk Laskar Jenderal Soedirman Muda ini kalah 0-4 dari Persab (Brebes)
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Larofoq dari Kabupaten Pekalongan, pemain Persibangga mencoba mengimbangi permainan Persab yang memang lebih dominan.
Sejumlah pemain asal Ternate dan Jatim, membuat Persab mampu mengurung pertahanan Persibangga.
Persibangga yang diperkuat pemain lokal dari Puslat B Askab PSSI Purbalingga mencoba mengimbangi dengan sesekali melakukan serangan balik melalui striker Anggit Setiawan dan Abdi Luhung Maulana.
Persab mampu unggul setelah mendapatkan hadiah penalti dari wasit di menit 30.
Ahmad Khaeroni mampu melakukan eksekusi dengan baik dengan menjebol gawang Persibangga yang dikawal kiper Retno Muhtarom.
Enam menit kemudian Persab kembali menambah keunggulan melalui Mufdi Iskandar.
Di babak kedua Persab kembali menambah dua gol masing-masing melalui Badrus Zaman di menit 58 dan Mufdi Iskandar di menit 69.
Hasil tersebut membuat Persibangga U 17 gagal melaju ke babak 8 besar.
“Anak-anak sudah bermain optimal. Namun lawan lebih bagus dan kuat. Mereka juga diperkuat pemain luar daerah yang memang memiliki skill individu diatas pemain kita,” kata pelatih Persibangga Sigit Pratama.
Sigit menambahkan bermain di tengah cuaca panas saat pertandingan dimulai pukul 10.15 WIB membuat stamina pemain Persibangga kedodoran.
Kendati demikian dia mengakui bahwa Persab memang lebih bagus dan merupakan salah satu tim yang menjadi favorit juara di Piala Soeratin Jateng tahun 2022.
Manager Persibangga U 17 Joko Santoso didampingi Asisten Manager Haryanto mengatakan kendati gagal di babak 16 besar namun pihaknya tetap memberikan apresiasi kepada tim.
Sejak awal Persibangga U 17 ditargetkan masuk 16 besar. “Target ini sudah tercapai. Apalagi tim ini diperkuat talenta lokal yang akan semakin bersinar di masa depan,” katanya lagi.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News
