Perbukitan Sisik Naga Benteng Terakhir Hutan Alam di Purbalingga

Perbukitan Sisik Naga Benteng Terakhir Hutan Alam di Purbalingga
Perbukitan Sisik Naga Benteng Terakhir Hutan Alam di Purbalingga

TABLOIDELEMEN.com – Kawasan Perbukitan Sisik Naga merupakan hutan membentang di utara Purbalingga.

Mulai dari Kecamatan Rembang, Karangmoncol, Karanganyar, Karangjambu sampai Karangreja yang berbatasan dengan Banjarnegara, Pekalongan dan Pemalang.

Pada perpetaan wilayah yang mendapat sebutan Zona Serayu Utara yang saat ini di bawah pengelolaan Perum Perhutani, KPH Banyumas Timur.

Topografinya berbukit-bukit dan jika dilihat melalui google earth tampak seperti sisik-sisik naga.

Oleh karena itu, pada Kawasan itu mendapat julukan nama ‘Perbukitan Sisik Naga’ yang merupakan benteng terakhir hutan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi di Purbalingga.

Bacaan Lainnya
 Kecap ABC

Peneliti Ekspedisi Sisik Naga, Ika Bhineka Lestari menambahkan, selain Rhizanthes Zippelii setidaknya ada 74 spesies flora.

Mulai dari tumbuhan bawah, semak, perdu, liana, sampai pohon yang teridentifikasi dalam ekspedisi.

Pendataan menggunakan analisis vegetasi untuk mendata struktur dan komposisi tumbuhan.

Metodenya menggunakan line transek, tumbuhan di data komposisi semai, tiang, pancang dan pohon.

“Kemudian kita analisis dengan menghitung indeks keragaman, kemerataan, kekayaan jenisnya serta indeks nilai pentingnya,” kata Ika yang mewakili Bio Explorer, Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman.

Kemudian, untuk faunanya, dari rangkaian penelitian lapang setidaknya telah teridentifikasi 64 jenis burung, 13 jenis mamalia, 15 jenis odonata (capung).

Lalu, 9 jenis anura (katak), 5 jenis squamata.

Hutan Alam di Purbalingga

Peneliti Ekspedisi Sisik Naga yang juga penyuluh kehutanan setempat dari DLHK Provinsi Jawa Tengah, Hijrah Utama menyebutkan dari temuan tersebut ada beberapa spesies yang masuk kriteria terancam punah.

Misalnya, dari keluarga burung, ada Elang Jawa (Nizaetus bartelsii), Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Pelatuk Kelabu Besar (Mulleripicus pulverulentus) atau Sikatan Cacing (Cyornis Banyumas).

Dari 64 spesies, ada 7 jenis burung yang masuk kategori Status International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Yaitu, Vulnerable (rentan), Endangered Species (genting), atau bahkan Critically Endangered (kritis),” katanya.

Kemudian, dari sektor mamalia juga ada yang terancam punah seperti Owa Jawa (Hylobates moloch), Lutung (Trachypithecus auratus),

Ada juga Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Rekrekan (Presbytis fredericae), Macan Tutul (Panthera Pardus melas).

Serta Trenggiling (Manis javanica). Selain itu, temuan capung (odonata), katak (anura), reptilia juga cukup melimpah.

Hijrah

 

 

 

Pos terkait

 Promo Laptop 2025