TABLOIDELEMEN.com – Kabupaten Pemalang bersiap menyelenggarakan kembali Festival Mangga tahun 2025 di Desa Penggarit, Kecamatan Taman.
Festival Mangga yang akan terselenggara Sabtu-Minggu 1–2 November mendatang menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya lokal, serta menghadirkan stand pameran buah mangga dan produk UMKM.
Kegiatan ini sekalgus bagian dari komitmen Desa Penggarit sebagai desa wisata sekaligus desa pemajuan kebudayaan.
“Desa wisata harus memiliki kegiatan yang dapat menarik wisatawan. Di Penggarit, salah satunya adalah Festival Mangga. Selain itu, kami juga ingin menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas desa,” kata Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo dalam rilis Pemerintah Kabupaten Pemalang, Senin 6 Oktober 2025
Imam menjelskan, festival mangga ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga memiliki misi ekonomi dan ekologis.
Melalui festival tersebut, pihaknya mengajak masyarakat untuk melestarikan alam dan memproduksi mangga secara berkelanjutan, tanpa mengabaikan keseimbangan lingkungan.
“Selain aspek budaya, penyelenggaraan Festival Mangga juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani mangga,” katanya.
Imam menuturkan, pada saat panen raya harga mangga kerap turun drastis.
Dengan adanya festival, para petani dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih stabil.
Karena, kalau tidak ada festival, para petani akan kesulitan menjual mangga dengan harga yang layak.
“Melalui festival ini, kami ingin membuka pasar baru, baik secara langsung maupun online,” tambahnya.
Ia berharap, Festival Mangga akan menggeliatkan sektor ekonomi lokal, termasuk penginapan, homestay, hingga pelaku usaha kecil di sekitar Desa Penggarit.
“Kami berharap menjadi magnet wisata baru yang memperkuat posisi Penggarit sebagai ikon desa wisata dan kebudayaan di Kabupaten Pemalang,” katanya.
Imam mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menyukseskan acara tersebut.
“Kami berharap seluruh masyarakat Kabupaten Pemalang dapat mendukung Festival Mangga ini. Semakin banyak yang terlibat, semakin besar manfaat yang bisa dirasakan bersama,” katanya.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News