Nur Azmi Wicaksono Calon Tunggal Ketua di Musda XI DPD Partai Golkar Pemalang

Nama Nur Azmi Wicaksono mengerucut menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Pemalang untuk periode tahun 2025-2030.
Nama Nur Azmi Wicaksono mengerucut menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Pemalang untuk periode tahun 2025-2030.

Musda XI DPD Partai Golkar Pemalang

Sebelumnya, Senin 22 September 2025, Pengurus DPD Partai Golkar Pemalang bersilaturahmi dengan pengurus DPD Partai Golkar Jawa Tengah pada.

Kunjungan pengurus Golkar Pemalang tersebut untuk meminta arahan Golkar Jateng terkait pelaksanaan Musda.

Plt Ketua Golkar Pemalang, Muhammad Saefudin, mengemukakan pihaknya sudah siap menggelar Musda pada Jumat 26 September 2025.

“Musda akan terselenggara secara demokratis dan mengedepankan musyawarah mufakat,” katanya.

Ia menegaskan, tahapan-tahapan Musda sudah terlaksanakan dengan baik dan lancar.

Bacaan Lainnya
Oxygen

Hingga saat ini ada satu calon yang sudah mendaftar, yakni Nur Azmi Wicaksono. Jika tidak ada lagi yang mendaftar, maka akan menjadi calon tunggal sehingga otomatis akan terpilih secara aklamasi dalam Musda

“Pak Azmi akan jadi calon tunggal sehingga otomatis akan terpilih secara aklamasi dalam Musda nanti sebagai ketua DPD Partai Golkar Pemalang,” kata Mohammad Saefudin.

Dalam arahannya, Ketua DPD Partai Golkar Jateng, Mohammad Saleh mengemukakan tantangan Golkar ke depan sangat berat.

Karena itu, Golkar wajib solid dan kompak di daerah. Hal itu juga harus tercermin dalam Musda.

“Musda harus mengedepankan musyawarah mufakat. Kita tidak ingin meninggalkan residu. Karena, jika ada satu kader yang sakit hati, itu akan berdampak pada Pemilu mendatang,”kata Mohammad Saleh.

Lebih lanjut Mohammad Saleh yang juga Wakil Ketua DPRD Jateng tersebut mengingatkan agar dalam menyusun kepengurusan nanti semua kalangan diakomodir.

Mulai dari fraksi, ormas, bupati, wakil bupati, serta tokoh masyarakat. Selain itu kombinasi antara pengurus senior dan Gen Z atau milineal minimal harus seimbang.

“Dalam Musda nanti saya ingatkan jangan membuang satu kader pun. Semua harus terakomodir dalam kepengurusan. Karena, kami ingin Musda bisa semakin menguatkan soliditas dan kekompakkan kader,” tegas Mohammad Saleh.

ROG PHONE PROMO

Pos terkait