Muliakan Bulan Ramadan, Kedai Pojok Purbalingga Gelar Pengajian Kitab Kuning

Kyai Muchamad Ichmun, alumni Pesantren Al-Falaq Ploso Kediri, dalam acara pengajian, di Kedai Pojok Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, Jumat 22 Maret 2024 malam.
Kyai Muchamad Ichmun, alumni Pesantren Al-Falaq Ploso Kediri, dalam acara pengajian, di Kedai Pojok Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, Jumat 22 Maret 2024 malam.

Pengajian Kitab Kuning

Peserta mengikuti pengajian Kitab Kuning bersama Kyai Muchamad Ichmun, alumni Pesantren Al-Falaq Ploso Kediri, di Kedai Pojok Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, Jumat 22 Maret 2024 malam.
Peserta mengikuti pengajian ala pesantren bersama Kyai Muchamad Ichmun, alumni Pesantren Al-Falaq Ploso Kediri, di Kedai Pojok Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, Jumat 22 Maret 2024 malam.

Pembahasan jawaban pertanyaan dari para peserta mendasarkan dari kitab kuning.

Seperti, apa yang membatalkan, serta mengurangi pahala selama melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Termasuk tata cara mengganti (qadha) puasa ketika meninggalkannya untuk tidak puasa dan membayar fidyah.

Bacaan Lainnya

“Siapa saja yang wajib membayar fidyah dan meng-qadha puasa dan bagaimana ketentuannya,” kata Amir, seorang peserta.

Ichmun menjawabnya, contohnya ibu hamil atau wanita yang tengah menyusui, boleh meninggalkan puasa.

Apabila ia merasa kepayahan dengan berpuasa atau mengkhawatirkan keselamatan anak/janin yang ada pada kadungannya.

Di kemudian hari, ia wajib mengganti puasa, baik karena khawatir keselamatan dirinya atau anaknya.

Mengenai kewajiban fidyah, jika ia khawatir keselamatan dirinya atau dirinya beserta anak /janinya, maka tidak ada kewajiban fidyah.

Namun jika hanya khawatir keselamatan anak/janinnya, maka wajib membayar fidyah.

“Tergantung niatnya, apabila ia khawatir keselamatan anak/janinnya, maka wajib membayar fidyah. Tetapi, khawatir keselamatan dirinya atau dirinya beserta anak /janinya, maka tidak ada kewajiban membayar fidyah,” katanya.

Pengelola Kedai Pojok, Gunanto Eko Saputro yang menginisiasi pengajian ini mengatakan, selama bulan Ramadan, umat muslim wajib untuk meramaikan bulan yang sangat mulai ini.

“Kami mencoba menghadirkan pengajian yang santai bertemakan puasa. Para peserta bisa mengajukan berbagai macam pertanyaan. Kedepan, pengajian ini akan menjadi agenda rutin dengan tema yang berbeda,” katanya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *