Minikino Tegaskan Posisi Budaya Film Pendek Indonesia dengan Terus Berkolaborasi

Minikino Tegaskan Posisi Budaya Film Pendek Indonesia dengan Terus Berkolaborasi
Minikino Tegaskan Posisi Budaya Film Pendek Indonesia dengan Terus Berkolaborasi

TABLOIDLEMEN.com – Minikino mempertegas posisi budaya festival film pendek dengan berkolaborasi menjadi langkah penting dan strategis untuk posisi film pendek Indonesia di dunia.

Minikino sebagai organisasi film pendek tertua di Indonesia ini terpilih menjadi salah satu penerima Dana Indonesiana Event Strategis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Minikino semakin memperlebar langkahnya.

Minikino menghubungkan film Altaraba (The Soil, 2020) karya Luthfi Muhammad dengan Bergwelten Film Festival yang akan tayang pada 10-11 Juni di Swiss.

Bacaan Lainnya

Bergwelten Film Festival adalah festival yang berfokus pada wacana lingkungan dan hewan.

Thomas Horat, salah satu inisiator festival ini, pertama kali terhubung dengan Minikino karena karya filmnya  pernah menjadi salah satu nominasi International di Minikino Film Week.

Film Altaraba dalam premier Eropanya kali ini dipilih oleh Horat karena film ini menampilkan jalinan yang menarik tentang bagaimana persoalan spiritual, fisikal, dan ekologi yang terjadi di Indonesia.

“Koneksi Minikino ini banyak juga dari filmmaker yang filmnya pernah diputar di Minikino, dan mereka ternyata aktif juga ingin mendukung ekosistem lokalnya mereka,” kata Direktur Program Minikino, Fransiska Prihadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu 14 Juni 2023.

Ia mengatakan, S-Express 2023 Indonesia yang merupakan bagian dari program pertukaran film pendek se-Asia Tenggara.

Terus Berkolaborasi

Tahun ini, program S-Express akan pertama kali diputar di Malaysia pada tanggal 6-9 Juli 2023 dalam Mini Film Festival edisi ke-19 mendatang.

“Lokasi pemutaran adalah La Promenade Mall, Kota Samarahan, Sarawak,” katanya.

Kolaborasi selanjutnya kata Fransiska Prihadi, datang dari Timur Tengah.

Museum Qatar di bawah kepemimpinan HE Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani mengembangkan sebuah inisiatif bertajuk Years of Culture.

Program pertukaran budaya internasional yang berlangsung setahun penuh, tahun ini memilih Indonesia sebagai negara tujuannya.

Sepanjang tahun 2023, pertukaran budaya kreatif di segala bidang, mulai dari film, fotografi, kuliner, seni pertunjukan teater, residensi seniman, hingga pertukaran pameran seni.

Di Bidang perfilman, Qatar Ajyal Film Festival melalui Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan Minikino Film Week, Jogja-NETPAC Asian Film Festival,l dan Madani International Film Festival menjadi duta untuk pertukaran program film.

“Market Screening adalah kesempatan yang dibuka untuk institusi, rumah produksi, festival film, NGO, atau badan yang memiliki kepentingan untuk menampilkan diri di jaringan industri film pendek dalam skala global,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *