Merasakan Legitnya Sale Nanas Belik, Ikon Kuliner Pemalang

Sale Nanas Belik, Ikon Kuliner Pemalang
Sale Nanas Belik, Ikon Kuliner Pemalang

yaTABLOIDELEMEN.com – Ketika berbicara tentang Kabupaten Pemalang, ingatan publik acap kali langsung tertuju pada satu komoditas emas: Nanas Madu.

Dari kebun nanas di lereng Gunung Slamet, melalui proses pengupasan, pengirisan, dan dehidrasi yang telaten, Nanas Madu telah bertransformasi.

Bukan lagi sekadar buah, ia telah menjadi Sale Nanas sebuah ikon legit yang membawa nama Pemalang ke lidah para penikmat kuliner di seluruh penjuru negeri.

Tangan-tangan terampil warga, buah tropis ini bertransformasi menjadi sebuah ikon kuliner yang melegenda, terkenal sebagai Sale Nanas.

Bagi Pemalang, sale nanas bukan sekadar oleh-oleh; ia adalah simbol kreativitas agraris dan denyut nadi ekonomi lokal.

Bacaan Lainnya
Oxygen

Perjalanan sale nanas, yang kini menjadi buah tangan wajib wisatawan, dimulai dari proses pemilihan bahan baku yang tak bisa ditawar.

Memilih Nanas Madu Terbaik Seleksi Ketat di Hulu

Proses pembuatan sale berkualitas mutlak bergantung pada bahan bakunya.

Bahan baku utaman adalah Nanas Madu Pemalang, khususnya yang berasal dari Desa Beluk, Kecamatan Belik, yang terkenal memiliki kadar kemanisan (Brix) tinggi dan aroma khas.

“Nanas harus dalam kondisi matang pohon yang pas, tidak terlalu mentah karena akan asam, dan tidak terlalu matang (lodoh) karena akan hancur saat diolah,” kata Supangat, warga Desa Beluk, Kecamatan Belik, Sabtu 25 Oktober 2025

Nanas yang lolos sortasi ini kemudian masuk ke tahap pengupasan.

Proses ini harus dengan teliti, membersihkan seluruh “mata” nanas hingga daging buah benar-benar bersih.

Pengirisan Presisi dan Inti Proses ‘Sale’

Setelah bersih, nanas masuk ke tahap pengirisan. Daging buah nanas terpotong menjadi lempengan-lempengan tipis atau bentuk silinder memanjang, tergantung varian sale.

Ketebalan irisan harus seragam agar tingkat kematangan saat pengeringan merata.

Inilah yang menajdi inti dari proses “sale” (pengeringan). Secara tradisional, irisan nanas ini akan kering di bawah terik matahari langsung.

“Kalau pakai matahari, bisa dua sampai tiga hari, tergantung cuaca. Ini yang membuat aroma sale lebih ‘sangit’ (khas) kata orang dulu,” kata Supangat

Namun, demi mengejar kapasitas produksi, konsistensi, dan standar higienitas, mayoritas produsen kini beralih ke teknologi modern.

Pengeringan irisan nanas menggunakan mesin oven pengering (dehydrator) dengan suhu yang diatur secara konstan.

Mengunci Rasa Manis Alami

Panggangan alam oven, kadar air dalam nanas berkurang drastis secara perlahan.

Proses dehidrasi inilah yang mengubah tekstur nanas menjadi kenyal dan padat.

Yang terpenting, proses ini “mengunci” dan mengonsentrasikan gula alami (fruktosa) dari Nanas Madu.

Inilah yang membuat Sale Nanas Pemalang memiliki rasa manis legit yang pekat, meski banyak produsen yang tidak lagi menambahkan gula (atau hanya sedikit) dalam prosesnya.

Pengemasan dan Warisan Ikonik

Setelah kering dengan tekstur yang pas tidak keras namun juga tidak basah sale mulai masuk tahapan pendinginan.

 

 

Pos terkait