Kusmawireja Punya Tugas Bawa Senjata
Ayahnya sendiri bertugas untuk membawa senjata dan ransel para pejuang yang lain. Beberapa senjata dan ransel ia panggul sendiri dengan penuh keikhlasan dan semangat juang demi kemerdekaan Indonesia.
“Setelah Jepang pergi dari Indonesia, Belanda datang lagi, saat berjuang melawan Belanda, markas besarnya para pejuang di rumah ini,” ujarnya.
Pada saat itu, lanjut Sakirin, H. Kusmawireja di bawah pimpinan Kolonel Infanteri Poedjadi Djaring Bandapoedja dalam agresi militer Belanda kedua.
Ayahnya bersama para pejuang yang lain pernah menghadang kereta api yang mengangkut logistik Belanda di Ajibarang.
“Setiap pulang dari perjuangan ayah saya mendapat perintah untuk menyembunyikan senjata dengan menggali tanah di kebun bambu kemudian ditutup kembali dengan dedaunan,” lanjutnya.
Pada saat pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/ TII), H. Kusmawireja ditangkap di Kedung Banteng Purwokerto dengan dugaan sebagai mata-mata DI.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News