TABLOIDELEMEN.com – “Kamera satu, pertahankan kamera, jangan goyang. Fokus ke Ibu Tiwi”.
“Kamera dua, zoom peserta upacara, pelan-pelan!, Geser ke kanan. Pelan saja!, pertahankan fokusnya”
“Kamera tiga, shoot saat pelepasan balon. Pindah posisi yang bebas dan tidak terhalang. Hindari sinar mataharinya, Oke”
BACA JUGA: Harlah ke 93 LP Ma’arif NU di Purbalingga, Ini Pesan Ketua LP Ma’arif NU Jateng Andi Irawan
Itu sedikit penggalan komando dari Candratama Indar Septianto menggunakan handy talky dari bawah tenda putih disebelah tribun utama saat puncak peringatan Harlah ke 93 LP Ma’arif NU dan pembukaan Porsema XII Ma’arif tingkat Kabupaten Purbalingga, di lapangan Garuda Karangmoncol, Senin 19 September 2022.
Guru SMK Ma’arif NU Bukateja ini bersama dua rekan guru dan dua siswanya sedang bertugas menyiarkan secara langsung acara yang dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, R. Andi Irawan, Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga H. Muhammad Syafi’ dan pengurus LP Ma’arif NU Kabupaten Purbalingga
BACA JUGA: LP Ma’arif NU Kabupaten Purbalingga Gelar Porsema, Ini Jadwalnya
“Hari ini, kami tim broadcasting “SMAR Production” SMK Ma’arif NU Bukateja mendapat tugas peliputan acara secara langsung,” kata Candra.
Tak banyak kendala saat proses penyiaran cara ini. Karena sarana dan prasarana telah memadai.
Piranti itu antara lain, kamera lengkap dengan stand tripodnya, mixer untuk video dan audio, perkabelan komplit, wireless HDMI dan piranti laptop juga tersedia.
BACA JUGA: Bupati Tiwi Bakal Kembali Laksanakan Program “Bupati Tilik Madrasah” di Purbalingga
Kemudian ada juga TV LED 32inch untuk memonitor kualitas gambar, dan tentu saja lengkap dengan headset serta alat komunikasi.
“Tim kami beranggotakan 5 orang. Terdiri dari 3 orang guru dan 2 siswa. Sarana prasarana menurut kami sudah memadai. Mungkin kurang drone apa ya,” kata Canda yang juga Guru Kimia di sekolahnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News