Apel Besar Pramuka Purbalingga
Ia menegaskan, wawasan kebangsaan sangat perlu dan penting.
Tentunya agar setiap penduduk dan warga negara Indonesia memiliki jiwa patriotisme juga semangat bela negara untuk menjaga serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Wawasan kebangsaan sangat penting dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan di antara seluruh anak bangsa,” katanya.
Sebagaimana slogan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tapi satu tujuan.
Oleh karena itu, marilah kita terus menjalin persaudaraan dan toleransi tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan segala bentuk perbedaan lainnya.
“Berkaitan dengan wawasan kebangsaan tersebut, saya juga ingin mengajak kita semua untuk selalu siap menolong mereka yang membutuhkan bantuan,” pesannya.
Kak Budi Waseso mengajak seluruh anggota Pramuka untuk menjauhi sikap serta perbuatan tercela.
“Seperti membuat ujaran kebencian, menyebarkan kabar bohong, dan melakukan perundungan atau bullying terhadap orang lain,” katanya.
Terkait pelantikan Pramuka Garuda yang merupakan tingkatan tertinggi dari semua golongan peserta didik.
Kak Budi Waseso berharap pelantikan ini sebagai awal tekad kuat untuk menjadi teladan dan memberikan yang terbaik bagi diri adik-adik, bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada Adik-adik Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega yang telah meraih predikat Pramuka Garuda,” katanya.
Hadir sebanyak 5000 orang menjadi peserta apel dan Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah, Kak Siti Atiqoh Ganjar Pranowo telah melantik sebanyak 2.952 anggota pramuka.
Terdiri 2117 orang dari golongan Pramuka Siaga, 788 Pramuka Penggalang dan 47 Pramuka Penegak.
Saat apel, sebanyak 32 orang juga menerima Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD)

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News