TABLOIDELEMEN.com – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Purbalingga menyelenggarakan Pesta Siaga Cabang Tahun 2025, di Bumi Perkemahan Munjulluhur, Purbalingga, Selasa 25 Februari 2025.
Sebanyak 576 pelajar terdiri 288 siaga putra dan 288 siaga putri dari jenjang pendidikan SD/MI yang terbagi 72 barung dari 18 kecamatan se-Purbalingga mengikutinya dengan mengangkat tema CERIA : Cermat, Berprestasi dan Bahagia.
Anggota Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Yanda Dimas Prasetyahani saat membuka Pesta Siaga berpesan agar nanda nanda bisa mengikuti kegiatan ini sebaik baiknya.
“Harapannya nanda nanda bisa berprestasi. Dapat membawa nama baik Kabupaten Purbalingga di kancah provinsi maupun nasional,” kata Yanda Dimas yang juga Wakil Bupati Purbalingga.
Amalkan Dwi Satya dan Dwi Dharma Pramuka
Ia juga berharap, sebagaimana citra dari Gerakan Pramuka yang selalu mengedepankan kemandirian, kedisiplinan dan budi pekerti.
Serta, kegiatan ini dapat benar-benar bermanfaat dengan selalu mengamalkan Dwi Satya dan Dwi Dharma Pramuka.
“Yanda berharap nanda senantiasa mengamalkan Dwi Satya dan Dwi Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari serta memupuk rasa nasionalisme,” katanya.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Yanda Tri Gunawan Setyadi mengungkapkan, Pesta Siaga ini merupakan kegiatan rutin tahunan.
Tujuannya sebagai langkah pembinaan anggota muda Pramuka Siaga.
Kegiatan ini terlaksana berjenjang dari tingkatan Kwaran hingga Kwarda Jawa Tengah.
“Nantinya, Juara 1 dari Pesta Siaga ini baik putra maupun putri akan jadi duta Kwarcab Purbalingga di Pesta Siaga tingkat Kwarda,” katanya.
Ia menjelaskan, seluruh peserta mendapat pendampingan 1 orang pembina pendamping dan 1 orang ketua kontingen
Sementara, untuk melatih jiwa kompetensi setidaknya ada 10 taman bermain yang menentukan kejuaraan.
Yaitu, taman ketaqwaan, karakter siaga, kompas, simpul dan ikatan, kemampuan indera manusia, dan wawasan kebangsaan.
“Serta, ketangkasan, kemanusian, pentas seni, dan taman administrasi,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News