Konseling behavioral
Tujuan konseling behavioral menurut Krumboltz dan Thoresen adalah membantu individu untuk memecahkan masalah interpersonal, emosional, dan keputusan tertentu. Konselor berperan dalam membantu proses belajar dengan menciptakan kondisi yang sedemikian rupa sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan mengubah tingkah lakunya.
Konselor berusaha membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya. Tingkah laku yang di maksud adalah tingkah laku mal-adaptif atau tingkah laku bermasalah yang akan di ubah menjadi tingkah laku yang adaptif sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Hasil pengamatan di lapangan, menunjukan banyaknya siswa yang motivasi belajarnya rendah, hal ini disebabkan karena mereka memiliki perilaku maladaptif (perilaku bermasalah).
Untuk itu perlu dicarikan pendekatan konseling yang bisa mengubah perilaku mal adaptif siswa yaitu pendekatan behavioral.
Siswa yang motivasi belajarnya rendah jumlahnya tidak hanya satu mereka terdiri dari sekelompok kecil atau besar, sehingga dalam memberikan layanan perlu dicarikan layanan yang bisa menangani sekelompok orang sekaligus seperti layanan konseling kelompok.
Layanan konseling kelompok yang diselingi dengan game seperti yang dilakukan konselor membuat suasana konseling menjadi hangat, meriah tidak kaku dan tidak menegangkan.
Penulis Drs. Runtut Pramono – Kepala SMP Negeri 1 Purbalingga.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News