Komunitas Perupa Purbalingga Blarak Getol Bangkitkan Gairah Seni Rupa, Agus Winarto: Ini Tanggung Jawab Moral

Ketua Blarak Purbalingga, Agus Winarto saat pameran Blakasuta, di GOR Indoor Mahesa Jenar Purbalingga, Senin 27 November 2023.
Ketua Blarak Purbalingga, Agus Winarto saat pameran Blakasuta, di GOR Indoor Mahesa Jenar Purbalingga, Senin 27 November 2023.

TABLOIDELEMEN.com – Komunitas Perupa Purbalingga “Blarak” terus berupaya mendedikasikan pengetahuan secara nyata untuk membangkitkan gairah seni rupa di Purbalingga.

Karena, kesinambungan ini sangat penting dan menjadi tanggung jawab moral pihaknya kepada para generasi muda di Purbalingga.

“Kami takkan lelah memperkenalkan seni rupa kepada anak-anak mulai dari mulai dari SD SMP sampai dengan SMA. Edukasi ini sangat penting,” kata Ketua Blarak Purbalingga, Agus Winarto saat pameran Blakasuta, di GOR Indoor Mahesa Jenar Purbalingga, Senin 27 November 2023.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Ia mengatakan, paling utama dan sangat penting adalah mendorong anak-anak menyukai seni rupa terlebih dulu.

Pondasi paling dasar dan yang paling mudah untuk anak-anak terutama PAUD dan SD adalah menggambar dekoratif.

Karena, mereka belum mengenal adanya gaya anatomi perspektif.

Misalnya, tentang jarak jauh dekatnya itu belum tahu. Biarkan mengalir saja dulu.

Setelah menyukai dekoratif, mereka akan tahu cara pewarnaan gradasi, seperti warna gelap terang dan terang gelap.

“Akhirnya nanti bisa menuju ke aliran realis atau yang lain,” katanya

Getol Bangkitkan Gairah Seni Rupa

Blarak sendiri lanjut Agus Winarto, sudah lama mengedukasi dengan menyelenggarakan pameran karya lukis anggotanya ke setiap kecamatan di Purbalingga.

“Jadi kita istilahnya mengajar apa ya. Kita tularkan pengetahuan yang kami miliki. Kita juga mengajak mereka untuk berani untuk berpameran. Terutama untuk siswa SMP dan SMA, kita gugah untuk berani melukis dan memamerkan karyanya bersama Blarak,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para orang tua yang memiliki anak bakat seni rupa agar mau mendukung dan mendorong pengembangan bakat itu menjadi lebih baik lagi.

“Tidak harus masuk ke sanggar atau kursus lukis ya. Karena kalau masuk sanggar, maaf saya katakan, kemampuan lukis itu biasanya malah stagnan dan tidak bisa berkembang. Jadi biarkan anak untuk melihat lukisan-lukisan orang lain dan berkembang secara alami,” katanya.

Ia berharap para orangtua untuk membiarkan anak-anaknya mengasah kreativitas dan mengekspresikan apa yang di ada di pikirannya mereka sendiri.

“Membebaskan anak-anak memilih aliran lukisan, tapi masih dalam koridor kesenirupaan. Kita selalu dampingi kemauannya dan jangan pernah melarang mereka untuk berekspresi,” katanya

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *