Kesenian Ebeg, Ternyata Digemari Pemuda Purbalingga

ebeg
ebeg

“Harus ada mendeme (jantur). Kalau tidak ada, namanya hanya tarian,”kata Ketua Paguyuban Ebeg Purbalingga Pekubeling Teguh.

Jantur menggambarkan penguasa yang lupa diri. Sehingga muncul sifat kebinatangan yang rakus memakan hasil bumi rakyat.

Penari akan memakan segala yang ada di hadapannya saat mendem.

Bacaan Lainnya

Hingga datang pawang khusus untuk mengembalikan kesadaran penari itu sehingga kembali normal.

Namun karena covid, acara mendeman kadang di gagalkan oleh petugas karena selalu menimbulkan keramaian yang ramai sekali, hal ini menunjukan kesenian ini sangat banyak penggemarnya.

Semoga covid segera usai agar masyarakat Purbalingga bisa menikmati kesenian ini.

Baca Juga : Apakah Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Berbahaya?

(Siswa Magang dari SMK N 1 Bukateja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *