Penyuka kopi Arabika ini mengaku, saat membantu ayahnya usai pulang sekolah bisa menyeduh 20 hingga 40 gelas kopi.
“Banyak yang minta kopi robusta sih daripada kopi arabika,” katanya.
Sang Ayah, Toto Endyarto mengakui apabila anak lain seusianya pulang sekolah memilih bermain gawai, Ghani lebih memilih belajar aktifitas meracik seduhan kopi.
Mungkin Ghani ingin mengikuti jejak kakaknya yang juga suka meracik kopi.
“Tito Hamsyah Mursid kakaknya yang sekarang kelas tujuh SMP juga sudah mampu meracik kopi yang nikmat. Mungkin ingin seperti kakaknya ya. Saya dukung sekali dong,” kata Toto.
“Iya sudah bisa melayani pelanggan yang ingin menikmati kopi di kedai angkringan,” imbuhnya.
Untuk menikmati segelas kopi racikan Ghani, anda dapat mengunjungi kedainya setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB saja.
Sebab, selepas itu Ghani akan menggunakan waktunya untuk belajar di rumah.
Tak usah ragu, untuk mendapatkan segelas kopi robusta atau arabika racikan Ghani, anda tinggal menyediakan uang sebanyak Rp10.000 hingga Rp15.000.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News