Speed camera terintegrasi dengan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Speed camera akan merekam kecepatan kendaraan di beberapa ruas jalan tol. Barang siapa terbukti melanggar, akan dikenakan tilang oleh petugas kepolisian.
Ketika ada pelanggaran batas kecepatan, kemudian secara otomatis kamera akan meng-capture. Hasil kamera dari capture itu akan dikirim ke back office-nya ETLE yang ada di Traffic Managemen Center (TMC)Polda Metro Jaya.
Gambar tersebut kemudian akan langsung diverifikasi oleh petugas kepolisian di ruang kontrol ETLE TMC Polda Metro Jaya.
“Dilihat kecepatannya melebihi kecepatan 100 kilometer per jam. Jika gambarnya tertangkap kamera jelas, pelat nomornya jelas, pelat nomornya sesuai dengan database. Kami dianggap memenuhi standar sebagai alat bukti pelanggaran, maka petugas akan langsung menerbitkan surat tilang,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seperti dikutip dari laman TMC Polda Metro Jaya.
Selanjutnya Sambodo mengatakan, surat konfirmasi tilang itu akan diambil oleh PT POS Indonesia dan dikirimkan kepada pelanggar keesokan harinya. Masyarakat memiliki waktu tujuh hari untuk melakukan konfirmasi perihal pelanggaran yang dilakukan.
Bagi pelanggar yang belum melakukan konfirmasi atau membayar sanksi denda, surat tanda nomor kendaraan (STNK) kendaraan tersebut akan diblokir.
“Jjika pelanggar tidak membayar dendanya, maka STNK akan diblokir. Jadi, ketika yang bersangkutan bayar pajak, maka pajaknya akan ditambahkan dengan denda dari pelanggaran tersebut,” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News