Jateng Perlu Waspadai Krisis Pangan dan Energi di Tahun 2023

Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah
Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah

TABLOIDELEMEN.com – Angka inflasi di Jawa Tengah hingga Oktober 2022 masih berada di kisaran 6 persen.

Angka itu jauh melampaui target inflasi nasional di tahun 2022 yang dipatok di 3±1 persen.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, M. Firdauz Muttaqin, menjelaskan bahwa tekanan inflasi tersebut bersumber dari peningkatan harga komoditas pangan dan energi dunia.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, gangguan produksi pada beberapa komoditas pangan juga menjadi sumber utama yang mendorong inflasi yang cukup tinggi pada tahun ini,” katanya

Firdauz mengungkapkan, beberapa langkah telah dilakukan KPw BI Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah daerah dan berbagai instansi dan lembaga terkait.

Misalnya dengan menggelar operasi pasar, hingga peningkatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan badan otoritas pangan di Jawa Tengah.

“Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, kami memperkirakan perekonomian Jawa Tengah pada 2022 mampu tumbuh di kisaran 4,90-5,7 persen. Meskipun inflasi masih berada di atas target nasional,” kata Firdauz kepada tabloidelemen.com, Jumat 2 Desember 2022.

Firdauz menjelaskan, hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda, pasokan pangan yang melimpah, serta tenaga kerja yang kompetitif. Potensi itu jadi keunggulan Jawa Tengah yang belum tentu dimiliki wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.

Lebih lanjut, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2023 mendatang, KPw BI Provinsi Jawa Tengah bakal mengambil kebijakan stabilisasi harga sembari tetap mengeluarkan kebijakan yang bersifat akomodatif.

“Kami akan terus menarik investasi potensial di berbagai daerah di kawasan industri, meningkatkan kapasitas dan akses pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik di dalam maupun luar negeri, mendorong perluasan digitalisasi dan penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” jelas Firdaus.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *