Ungkapan bumbu pengajian
Memang, kata-kata di atas tak dapat dipedomani sepenuhnya. Sebagaimana kiai NU, Gus Miftah melontarkan ungkapan tersebut sebagai bumbu di setiap pengajiannya.
Hal ini tak lain untuk berkomunikasi dengan audiens, terutama generasi milenial yang banyak dipersepsikan rentan galau.
Adapun poin yang ditekankan Gus Miftah pada malam itu adalah tentang pentingnya peran seorang guru. Ungkapan serta gojlokan itu hanya sebagai bumbu.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News







