TABLOIDELEMEN.com – Pancawara juga biasa disebut sebagai pasaran.
Siklus ini dahulu digunakan oleh para pedagang untuk membuka pasar sesuai hari pasaran yang ada.
Inilah yang menyebabkan sekarang banyak dikenal nama-nama pasar yang menggunakan nama pasaran tersebut, seperti Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Pahing, Pasar Pon, dan Pasar Wage.
Adapun pancawara terdiri atas Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan).
Hari-hari pasaran merupakan posisi patrap (sikap) dari bulan sebagai berikut.
Kliwon • Kasih, melambangkan jumeneng (berdiri);
Legi • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah ke belakang);
Pahing • Jenar, melambangkan madep (menghadap);
Pon • Palguna, melambangkan sare (tidur);
Wage • Cemengan, melambangkan lenggah (duduk).
Selain pancawara dan saptawara, masih ada siklus enam hari yang disebut sadwara atau paringkelan.
Walaupun terkadang masih digunakan dalam pencatatan waktu, paringkelan tidak digunakan dalam menghitung jatuhnya waktu upaca-upacara adat di keraton. Paringkelan terdiri atas Tungle, Aryang, Warungkung, Paningron, Uwas, dan Mawulu.

Satu di antara cara untuk mendapatkan hasil menulis yang maksimal adalah dengan melihatnya sebagai sebuah petualangan.
Hanya dengan berpetualangan, saya mengetahui dan menemukan keberagaman materi tulisan.
Baca update artikel lainnya di Google News