TABLOIDELEMEN.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menyenggarakan Pawai Budaya dan Muatan Lokal dalam rangka semarak HUT ke 78 Republik Indonesia tahun 2023.
Pawai Budaya ini bertema “Mewujudkan Purbalingga yang Maju dan Berkebudayaan” berlangsung pada hari Sabtu 19 Agustus 2023 dengan titik keberangkatan di halaman GOR Goentoer Darjon. Mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Ketua panitia Pawai Budaya, Tri Gunawan Setyadi menjelaskan, ada 150 regu turut memeriahkan Pawai Budaya dalam rangka HUT ke 78 Republik Indonesia.
150 kelompok tersebut terdiri dari kelompok A yang jumlahnya 13 kelompok dari Organisasi Wanita.
Lalu, kelompok B sejumlah 43 kelompok dari Setda, Setwan, OPD dan Perumda.
Kemudian, kelompok C jumlahnya 28 kelompok dari sekolah, kelompok D dari 18 kecamatan
Serta kelompok E jumlah 48 peserta dari Ormas, LSM , Perusahaan, Perguruan Tinggi dan Komunitas Olahraga.
“Panitia menentukan tema itu sebagai wujud semangat kemerdekaan dan nguri-uri (melestarikan) budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga,” kata Tri Gunawan yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga.
Ia mengatakan, seluruh peserta menyuguhkan kesenian yang adi luhung, seperti Karawitan, Ebeg, Lengger, Begalan, aneka tari tradisional, Ujungan, Tektek/kenthongan dan menampilkan parade pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia.
“Dalam pawai kali ini, suguhan aspek budaya, adat dan istiadat mendominasi unjuk aksi,” katanya.
Terlihat, pawai budaya ini mendapat sambutan yang tinggi dari masyarakat.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute pawai, mulai dari GOR Goentoer Darjono menuju Taman Usman Janatin, kemudian melewati panggung kehormatan di alun-alun Purbalingga, hingga finish di Jalan Jenderal Soedirman.
Bupati Tiwi bersama suami mengenakan Pakaian Adat Suku Bugis Sulawesi Selatan
Sedangkan Wakil Bupati H Sudono beserta istri mengenakan pakaian adat Jawa Tengah.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News