Pada kesempatan ini, Bupati, Wakil Bupati dan Jajaran Forkopimda menyerahkan sejumlah bingkisan dan cinderamata sebagai bentuk penghargaan kepada Kusmawireja.
Bupati meminta agar bingkisan ini jangan dilihat dari nilainya, akan tetapi bentuk ketulusan pemerintah dalam memberi perhatian.
Sementara itu perwakilan keluarga Kusmawireja Imam Sakirin yang juga putra Kusmawireja merasa terharu atas kunjungan ini.
Mewakili keluarga, Ia mengucapkan terimakasih karena ayahnya masih dikenang dan dihargai sebagai pejuang perintis kemerdekaan meskipun saat ini kondisinya sedang kurang sehat.
Ia menceritakan sejarah ayahnya, ketika masih menjadi pejuang.
“Pada zaman penjajahan Jepang ayah saya sudah jadi pemuda dan dilatih kemiliteran,” katanya.
Selanjutnya saat meletus agresi militer Belanda, ayahnya ikut berjuang dalam Kompi yang dipimpin oleh Poedjadi Djaring Bandajoeda (mantan Bupati Banyumas).
Peranannya membawa puluhan senjata prajurit dan melakukan penyerbuan di Karanglewas dan Cilongok (Kabupaten Banyumas).
“Bapak saya merasa ikhlas, merasa senang ketika Indonesia damai dan penjajah sudah pergi dari Indonesia dan kalau cerita sampai menangis,” ungkapnya

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News






