Hikmah Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Menurut NU

Hikmah Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Menurut NU
Hikmah Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Menurut NU

3.Mendoakan Memohonkan Ampunan bagi Mayat

Hikmah dari berziarah kubur juga dapat memohonkan ampunan bagi orang yang telah meninggal dunia dan melapangkan kuburnya.

Sebab doa-doa yang dipanjatkan dapat dirasakan oleh orang yang telah meninggal.

Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW pada hadits riwayat  Ad-Dailami:

Bacaan Lainnya
 Publikasi

ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم

Artinya: “Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung.

Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka” (HR. Ad-Dailami).

4.Menyadarkan Manusia Sebagai Makhluk yang Lemah

Tertulis dalam buku Fiqih Madrasah Tsanawiyah yang ditulis oleh Machnunah Ani Zulfah, M. Pdl. dan Chyntia Tulusiawati, berziarah kubur dapat memberikan kesadaran bagi manusia bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah.

Sekuat-kuatnya ataupun sebesar-besarnya kekuasaan manusia, ia tetap sangat lemah di hadapan Allah karena hakikatnya manusia memang diciptakan dalam keadaan lemah.

Hal ini sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 28:

يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا

Yurīdullāhu ay yukhaffifa ‘angkum, wa khuliqal-insānu ḍa’īfā

Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah” (QS. An-Nisa:28)

5.Menghindarkan Diri Dari Cinta Dunia yang Berlebihan

Berziarah kubur dapat menghindarkan manusia dari cinta dunia yang berlebihan.

Hakikatnya kehidupan di dunia hanyalah bersifat sementara.

Dengan berziarah kubur akan menjadikan manusia sadar akan kemewahan dunia yang akan hilang pada masanya.

Sesungguhnya kehidupan yang kekal abadi hanyalah kehidupan di akhirat.

Hal ini sebagaimana tertulis dalam Surat At-Takatsur ayat 8:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

ṡumma latus`alunna yauma`iżin ‘anin-na’īm

Artinya: “Kemudian kamu pasti akan ada yang bertanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia” (QS. At-Takatsur:8).

 

 

Pos terkait

 Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *