TABLOIDELEMEN.com – Gugus Depan (Gudep) 02.509-02.510 yang berpangkalan di SMP Negeri 3 Kutasari Purbalingga menyelenggarakan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa), Jumat 18 Juli 2025 hingga Sabtu 19 Juli 2025.
Sebanyak 142 anggota Penggalang Baru dari murid kelas 7 mengikuti Perjusa yang mengangkat tema Pramuka Lestari, Mengabdi untuk Negeri.
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Ka Mabigus) 02.509-02.510, Kak kak Priyanto menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Perjusa tahun ini.
“Alhamdulillah, Perjusa tahun ini berjalan dengan lancar dan sukses,” katanya.
Ia mengatakan, Perjusa ini sangat penting untuk membentuk karakter anggota Pramuka, melatih kemandirian, tanggung jawab, dan jiwa kepemimpinannya.
“Kakak-kakak juga berharap agar nilai-nilai positif selama Perjusa dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari adik-adik,” katanya.
Pembina Pramuka, Kak Rofiq Adiansyah menambahkan, Perjusa ini menjadi kegiatan peralihan keanggotaan, dari Pramuka Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit.
“Selain itu, Perjusa sekaligus bertujuan menumbuhkan kemandirian, kedisiplinan, serta semangat kebersamaan anggota Pramuka,” katanya
Kak Rofiq menjelaskan, kegiatan ini melibatkan para Pembina yang menjadi Bina Damping dan Dewan Penggalang dari murid kelas 8 dan 9.
Sejak Jumat siang, para peserta tampak antusias mengikuti upacara pembukaan.
Setelah itu, rangkaian pos kepramukaan seperti keagamaan, kepramukaan, sandi morse, seni, dan praktik baris-berbaris (PBB)
Malam harinya, suasana kebersamaan semakin terasa melalui kegiatan api unggun dengan pentas seni dari masing-masing regu dan renungan malam yang syahdu.
Sabtu pagi, seluruh peserta melaksanakan Salat Subuh berjamaah, senam pagi bersama, jelajah alam di sekitar lingkungan sekolah, dan berbagai permainan kekompakan yang menguji kerja sama tim.
“Sabtu siang seluruh rangkaian kegiatan berakhir. Tentunya semoga Perjusa dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan. Sekaligus membentuk karakter anggota Pramuka yang baru,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News