Ganjar Pranowo Kunjungi Pabrik Bulu Mata Palsu di Purbalingga, Belum Sepenuhnya Pulih

Ganjar Pranowo, calon Presiden nomor urut 3 mengunjungi pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu (Wig) di Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024.
Ganjar Pranowo, calon Presiden nomor urut 3 mengunjungi pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu (Wig) di Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024.

TABLOIDELEMEN.com – Ganjar Pranowo, calon Presiden nomor urut 3 mengunjungi pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu (Wig) di Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.

Kunjungan dialog dengan para perajin itu Ganjar lakukan untuk memastikan bahwa kondisi ekonomi terus membaik seiring berakhirnya era pandemi Covid-19.

“Purbalingga memiliki industri mendunia, yaitu bulu mata dan rambut palsu. Sejak tahun 2016 bulu mata palsu asal Purbalingga bersaing di pasar dunia,” kata Ganjar di Purbalingga, Senin 15 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

Ia merinci, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2020 Indonesia adalah eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok.

Adapun nilai ekspornya mencapai US$ 387,6 juta, dengan pangsa pasar dunia sebesar 8,47%.

Namun, dampak pandemi masih terasa hingga kini sehingga aktivitas industri bulu mata palsu belum sepenuhnya pulih.

“Iya kalau di Purbalingga yang melegenda adalah pabrik bulu mata palsu dan itu turunannya cukup banyak. Memang mereka mendapat tantangan karena kondisi ekonomi yang belum baik, termasuk kondisi dunia yang belum baik,” ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, ekspansi pasar bukan hanya menciptakan peluang bisnis bagi produsen, juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempromosikan keahlian serta kreativitas produk lokal di mata dunia.

“Saya hanya melihat saja. Hari ini, alhamdulillah mereka bertahan. Ekspornya sebagian besar ke Amerika Serikat masih berjalan. Kami senang melihat relasi hubungan industrial yang baik,” tukasnya.

Ganjar menilai belum pulihnya ekonomi saat ini, menandakan para pengusaha membutuhkan bantuan pemerintah.

“Untuk menunjukkan bahwa ekonomi kita tetap dalam situasi yang belum bagus dan para pengusaha merasa ini butuh bantuan pemerintah. Tadi juga ada bea cukai di sini, menanyakan apa semua baik, Nah, itu bagian dari governance yang ada,” katanya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *