TABLOIDELEMEN.com – Festival Film Kemanusiaan (FFK) 2024 besutan Yayasan Kino Media mengajak masyarakat untuk kritis terhadap tontonannya, FFK 2024 berfokus pada tema-tema kemanusiaan.
“Yayasan Kino Media memiliki visi dan misi yang sebetulnya erat sekali bersentuhan dengan kemanusiaan,” kata Artistic Director FFK 2024, Edo Wulia
Dalam tahun ketiganya, FFK 2024 mengundang masyarakat dari segala latar belakang untuk menonton, berdiskusi, dan merayakan kemanusiaan.
FFK 2024 mempertimbangkan sifat sensitif isu-isu yang tegas membatasi usia dan jumlah penonton, dan memberlakukan kewajiban mendaftar menggunakan kartu tanda pengenal resmi untuk yang hadir menonton.
Pemilihan ketiga film FFK tahun ini secara kolektif oleh komite. Film-film yang menyentuh berbagai aspek kemanusiaan ini mengajak audiens untuk berpikir dan memperluas sudut pandang bersama.
Datang dari berbagai pintu yang berbeda, ketiga film menyorot isu-isu yang berbeda tetapi masih universal dalam relevansinya kepada kehidupan manusia.
Sebagai lanjutan dari dokumenter Orientations (1984), Re:Orientations (2016) sebagai film pembuka FFL 2024.
Film ini membahas perkembangan gerakan queer pada lingkaran masyarakat Asia di Kanada.
Festival Manager, Putu Wulandari Dyana Putri menjelaskan, FFK menjadi tempat penayangan pertama di Indonesia untuk film ini. Selanjutnya, Senyap (The Look of Silence; 2014).
Sebagai film yang kental akan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia harapannya dapat memperluas pengetahuan masyarakat.
Medium film memiliki dampak yang kuat terhadap cara pandang dan cara hidup manusia.
“Semoga makin banyak film yang membahas isu-isu kemanusiaan,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News