Empat Desa Tangguh Bencana di Purbalingga Terbentuk

TABLOIDELEMEN.com – Empat desa di Kabupaten menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana).

Empat Destana itu Desa Gondang, Desa Tlahab Lor, Desa Siwarak dan Desa Karangreja, semuanya masuk wilayah Kecamatan Karangreja.

Fasilitasi Destana ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Kepala Bidang  Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jateng, Wahyudi Fajar mengatakan, pembentukan Destana bertujuan agar desa memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana

“Serta mampu pulih dari dampak bencana yang merugikan dengan segera,” katanya saat Peningkatan Kapasitas perwakilan Destana, di gedung olahraga Desa Tlahab Lor, Kamis 27 Mei 2024

Untuk wilayah Jateng sendiri, sebanyak lima Kabupaten/Kota memiliki kelas risiko bencana tinggi, dan 30 Kabupaten/Kota memiliki kelas risiko sedang.

Desa Tangguh Bencana

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana Jateng tahun 2000 – 2024, terdapat 14 jenis ancaman bencana dan tidak ada satupun wilayah di Jateng yang aman dari ancaman bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi

“Ini berpotensi munculnya korban harta benda bahkan jiwa. Maka dengan pembentukan Destana sebagai upaya menyiapkan warga menghadapi bencana,” kata Wahyudi Fajar saat membuka kegiatan.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Prayitno mengatakan, Purbalingga saat ini telah memiliki lima Desa Tangguh Bencana, masing-masing Desa Karangbawang dan Tanalum, keduanya di Kecamatan Rembang.

Kemudian Desa Banjarsari Kecamatan Bobotsari, Desa Purbasari Kecamatan Karangjambu, dan Desa Muntang Kecamatan Kemangkon.

“Dengan fasilitasi empat desa dari BPBD Provinsi Jateng kali ini dan rencana pembentukan Destana melalui APBD Kabupaten tahun 2024 untuk enam desa. Harapannya pada akhir tahun 2024 sudah terbentuk 15 Destana,” kata Prayitno.

Prayitno mengatakan, pembentukan Destana ini sangat penting. Karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga juga menjadi cakupan Kawasan Risiko Bencana (KRB).

Berdasar data Kajian Risiko Bencana 2024-2029 terdapat wilayah KRB Banjir seluas 12.345 hektar yang tersebar di 10 Kecamatan yaitu Kemangkon, Purbalingga, Kaligondang, Kutasari, Bobotsari, Karangmoncol, Rembang, Karangjambu, Karanganyar, dan Bukateja.

Kemudian KRB gerakan tanah seluas 16.510 Ha yang tersebar di 13 kecamatan, selain wilayah Kecamatan Purbalingga kota, Kalimanah, Kemangkon, Bukateja, dan Padamara.

KRB letusan Gunung Slamet seluas 8.015 ha yang tersebar di tiga kecamatan masing-masing Karangreja, Bojongsari, dan Kutasari.

Sedangkan Kawasan Rawan Bencana angin ribut, tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Purbalingga.

Tahun 2023 terdapat 92 kali bencana dan kekeringan di 146 desa yang tersebar di 18 kecamatan.

“Sedangkan pada tahun 2024 ini, data hingga minggu ketiga bulan Mei, tercatat sudah ada 57 bencana. Dengan potensi warga yang terdampak bencana rata-rata sekitar 96.000 jiwa,” katanya.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *