Namun nampaknya undang-undang yang mengatur tentang copyright belum begitu tegas, hal ini di tandai dengan masih banyaknya penjual marketplace yang masih berdiri tegak menjual buku bajakan.
Banyak kalangan yang akan di rugikan, seperti penulis, penerbit buku original, dan pembeli.
Membuat dan menerbitkan buku harus melalui jalan yang panjang, sedangkan mencoppy tidak pelu melalui jalan yang rumit itu.
Buku adalah buah ide dari sang penulis, jika akan di bukukan perlu di seleksi mana buku yang pantas untuk di terbitkan. Penerbit pun akan mencetak buku dengan kualitas yang premium.
Maka dari itu buku original biasanya mahal. Namun harga yang tinggi ini sebanding dengan kualitas buku tersebut.
Selain penulis dan penerbit yang di rugikan, pembeli buku bajakan juga di rugikan. Karena membeli dengan kualitas buku yang rendah. Tulisan tidak jelas, gambar hitam putih, tidak ada kontrol kualitas asal cetak, mirip cetakan fotocoppy.
Baca Juga: Ini Buah Tangan Khas yang Patut Dibawa dari Purbalingga dan Banyumas
Bijaklah dalam membeli, hargai karya seseorang dan belilah buku Original.
(Siswa Magang dari SMK N 1 Bukateja)

Pelajar Pratik Kerja Industri (Prakerin) dari SMK Negeri 1 Bukateja, Klas 12 Multimedia 1.
Kawan terbaik adalah pengalaman menulis. Butuh keberanian untuk mengawali menulis dan menjaga semangat itu tetap ada.