TABLOIDELEMEN.com – Bupati Fahmi Muhammad Hanif, Wali Kota Tono City Mr. Kazuhiko Tada menyepakati peningkatan kerjasama kedua belah pihak.
Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Purbalingga menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Tono (Tono City) Jepang terselenggara melalui melalui Zoom Meeting, Selasa 16 September 2025.
Sekretaris I Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Gina Anggraini Pertemuan juga menyertai kesepakatan daring ini.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Fahmi Muhammad Hanif menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dengan Tono City.
“Saya sungguh tertarik menjalin kerja sama yang lebih baik lagi, karena Purbalingga dan Tono City mempunyai potensi dan kesamaan dalam beberapa hal,” katanya.
Saya harap dalam lima tahun ke depan kita dapat bekerja sama dalam banyak hal, mulai bidang pendidikan, industri, sumber daya manusia dan juga kebudayaan,” imbuh Bupati Fahmi.
Bupati ingin agar pelajar Purbalingga dapat berpartisipasi dalam event internasional yang diselenggarakan di Tono City ataupun menimba ilmu di Jepang.
Begitupun sebaliknya, pelajar dari Tono City mau belajar di Indonesia khususnya di Purbalingga.
Kerja sama yang terjalin, lanjut Bupati merupakan wujud komitmen daerah untuk memperluas jejaring internasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap kerja sama ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat Purbalingga, khususnya dalam peningkatan kualitas SDM dan daya saing daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Tono City menyampaikan apresiasinya dan mengungkapkan keinginannya untuk mempererat hubungan kerja sama.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan peluang baru bagi kedua daerah, terutama di bidang pendidikan, pengetahuan dan budaya,” kata Mr Kazuhiko.
KBRI Tokyo melalui Sekretaris Bidang Politik menyambut baik komunikasi antara Bupati Purbalingga dan Wali Kota Tono City.
Hal ini merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama antara dua negara, dalam bentuk local partnership.
“Tentunya sebagai wadah yang strategis bagi pertukaran sosial budaya, pendidikan, teknologi dan ekonomi,” kata Gina.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News