TABLOIDELEMEN.com – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Dimas Prasetyahani tidak akan ada praktik jual beli jabatan dan nepotisme.
“Saya tidak memberikan kewenangan kepada siapapun. Baik keluarga, teman, maupun orang dekat, untuk memperjualbelikan jabatan atas nama saya. Kalau ada yang mengaku, jangan percaya. Laporkan langsung kepada saya,” katanya saat memimpin Apel Gabungan ASN dan BUMD di Alun-alun Purbalingga, Senin 15 September 2025.
Bupati Fahmi juga akan memastikan pengisian jabatan berdasarkan kompetensi, integritas, dan loyalitas kepada masyarakat.
“Bukan soal kedekatan politik atau siapa yang kenal siapa, tapi profesionalisme dan meritokrasi,” katanya.
“Saya ingin ASN yang berkompeten, berintegritas, dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Get things done,” tegasnya.
Bupati Fahmi juga mendorong ASN potensial untuk tidak ragu tampil ke depan.
“Saya ingin melihat banyak pegawai dengan kompetensi bagus dan integritas tinggi berani menunjukkan diri. Ke depan, mereka bisa menjadi kekuatan baru Purbalingga dan menempati posisi strategis,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen moral, Bupati Fahmi menyampaikan bahwa dirinya tidak mengambil gaji dan tunjangan selama menjabat.
Karena ia merasa tidak pantas menerima gaji bila belum mampu memastikan seluruh amanah ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, rezeki saya cukup dari usaha pribadi, maka sejak awal saya putuskan tidak mengambil gaji dan tunjangan sebagai Bupati,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
















