TABLOIDELEMEN.com – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif menyambut positif usulan dari Pengurus Kabupaten Persatuan Tenis Seluruh Indonesia Purbalingga (Pengkab PELTI) Purbalingga terkait kebutuhan infrastruktur.
Khususnya pembangunan dan revitalisasi lapangan tenis yang layak dan sesuai standar.
“Apapun itu dan bisa kami support. Insya Allah akan kami support untuk PELTI Kabupaten Purbalingga, salah satunya kebutuhan lapangan,” kata Bupati Fahmi dalam acara pelantikan Pengkab PELTI Purbalingga masa bakti 2025–2029 oleh Pengprov PELTI Jawa Tengah, di Pendopo Dipokusumo, Minggu 4 April 2025.
Bupati mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Purbalingga memiliki beberapa lahan yang memungkinkan untuk fasilitas lapangan tenis yang sesuai spesifikasi.
Seperti lahan di belakang rumah jabatan Bupati serta di kawasan Pendopo Wakil Bupati.
“Bila perlu, Pemkab juga siap mencari lahan tambahan demi memenuhi standar nasional,” katanya.
Ketua Pengurus Kabupaten PELTI Purbalingga, Azif Yunan Hashinudin mengatakan, olahraga tenis lapangan selama ini masih identik sebagai olahraga elit.
Mahalnya peralatan dan keterbatasan lapangan menjadi tantangan utama dalam memasyarakatkan olahraga ini.
“Kita tidak pernah lihat orang main tenis di halaman rumah. Lapangannya butuh tempat dan biaya besar. Ini yang membuat tenis belum bisa seperti sepakbola atau bulu tangkis yang hampir setiap desa ada,” kata Azif.
Ia mengatakan, untuk saat ini, satu-satunya lapangan tenis yang ada di Purbalingga berada di GOR Samiaji milik swasta.
Kondisi ini menyulitkan pembibitan atlet dan pelaksanaan kompetisi, termasuk event regional dan nasional.
“Oleh karena itu, kami berharap adanya dukungan penuh dari Pemkab untuk penyediaan infrastruktur,” katanya.
Selain itu, Azif juga menyampaikan bahwa PELTI akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler demi mendukung pembibitan atlet muda.
“Dalam waktu dekat, PELTI Purbalingga juga akan mengikuti pra Porprov dan berharap para atlet mampu mengharumkan nama daerah,” katanya.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
