Jadi Batik Khas Purbalingga
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga, Syahzani Fahmi M. Hanif, menjelaskan bahwa Symphony Batik Purbalingga 2025 terdiri atas dua tahapan utama.
Pada tahap pra-event, terselenggara Lomba Desain Motif Batik Purbalingga pada 18–25 September 2025.
Sebanyak 90 peserta berpartisipasi, dan terpilih enam karya terbaik bertema “Naga Tapa” serta motif kreasi baru yang terinspirasi dari alam dan sejarah Purbalingga.
“Motif terbaik itu kemudian menjadi kain batik percontohan dan desain busana. Kita tampilkan dalam sesi fashion show malam ini,” kata Syahzani.
Lebih lanjut Syahzani menyampaikan, event utama terselenggara sejak pagi hingga malam hari.
Kegiatannya seperti, lomba mewarnai batik untuk pelajar TK dan lomba melukis batik untuk pelajar SD, dengan lebih dari 600 peserta.
Kemudian pameran potensi batik, UMKM, kerajinan, dan kuliner khas Purbalingga. Aksi batik kolosal oleh 110 pengrajin dari 22 sentra batik Purbalingga.
Fashion Show Carnaval oleh Forkopimda, SMK Bojongsari dan Bukateja, serta Kakang Mbekayu Purbalingga.
“Serta hiburan seni budaya bertema batik, menampilkan tarian daerah dan Wayang Gawang,” katanya.
Berikut para jawara Lomba Desain Motif Batik dalam rangka Hari Batik 2025.
Kategori Motif Klasik berturut jawaranya Adalah, Ikrom Ainun, Andi Wahyudi, dan AinurRofik.
Sementara untuk kategori Motif Kreasi Baru dimenangkan oleh Karyo Gunawan (juara 1), Khalia Ardarika P (Juara 2), dan Wendro Tanjung (Juara 3).
Hadri dalam peluncuran Batik Naga Tapa, Wakil Bupati Dimas Prasetyahani beserta istri, perwakilan Forkopimda, Sekretaris Daerah.
Serta jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Untuk diketahui berikut para jawara lomba Desain Motif Batik.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
















