TABLOIDLEMEN.com – Purbalingga menyimpan kekayaan corak berupa sembilan batik buatan khas warisan leluhur.
Sembilan kain batik Purbalingga ini wajib penggemar budaya kenali dan pelajari historinya.
Batik buatan Purbalingga zaman dulu seringkali mencerminkan kehidupan masyarakat serta alam sekitar.
Pertama, Batik Latar Kopi Pecah, motifnya menyerupai retakan biji kopi, melambangkan harapan rezeki berlimpah.
Kedua, Batik Wringin Sungsang, pohon beringin terbalik, melambangkan perlindungan serta naungan.
Demikian pula, Batik Sidoluhur, motif yang memiliki makna penghormatan kepada para leluhur, sering dipakai saat pernikahan.
Keempat, Batik Parang Seling, meskipun mirip Parang Rusak Jawa, Parang Seling Purbalingga punya ciri khas geometris tertentu.
Namun, Batik Semen Rante, coraknya menyiratkan keharmonisan alam semesta dan rantai kehidupan, penggunaannya sangat sakral.
Kelima, Batik Kawung Kembang, penggambaran bunga kawung, melambangkan kebijaksanaan dan kemurnian hati.
Selain itu, keenam, Batik Purbasari, motifnya terinspirasi kisah legenda lokal, memiliki nuansa warna lembut khas.
Ketujuh, Batik Merak Ngigel, menggambarkan burung merak menari, kain batik ini menyimbolkan keindahan dan keanggunan.
Kedelapan, Batik Truntum Manggis, kombinasi motif Truntum dan buah manggis, memiliki filosofi cinta tulus tak terputus.
Terakhir, Batik Sekar Jagad Purbalingga, berbeda dengan versi lain, batik buatan ini menampilkan peta dunia atau keberagaman corak.
Karena itu, pelestarian sembilan kain batik ini membantu kita memahami akar budaya Purbalingga.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News

















