TABLOIDELEMEN.com – SMP Negeri 1 Padamara merayakan puncak acara peringatan hari jadinya yang ke 43 tahun, Selasa 25 November 2025.
Kepala SMP Negeri 1 Padamara, Titik Widajati mengatakan, usia sekolahnya genap 43 tahun sejak berdiri pada 23 November 1982.
“Kemarin 23 November 2025, sekolah kami genap berusia 43 tahun. Tetapi puncak acaranya kita selenggarakan pada hari ini bertepatan dengan Hari Guru Nasional dan HUT ke 80 PGRI pada tanggal 25 November 2025. Serta menyongsong Hari Korpri 29 November 2025,” katanya di Loka Sarwa Guna sekolahan itu.
Menurut Titik, untuk peringatan tahun ini mengusung tema Berprestasi dalam Kesehajaan.
“Artinya, dalam kesederhanaan, sekolah ini mampu menorehkan prestasi,” katanya.
Berprestasi dalam Kesehajaan
Ia mengatakan, sekolah mendapatkan penghargaan sebagai Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik 2025 dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT).
Selain itu, tahun ini seorang Guru Bahasa Indonesia meraih juara 1 Lomba Video Kreatif Pekan Olahraga Seni dan Pembelajaran Kabupaten Purbalingga.
Sedangkan seorang siswa berhasil membawa pulang medali emas sebagai Juara 1 dalam ajang Pugnator International Open Taekwondo Championship 2025.
“Kami patut berbangga dan memberi apresiasi untuk prestasi guru dan siswa, Ibu Happy Merdikowati dan Ananda Siti Nur Chalisah,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam kesederhanaan pihaknya juga meluncurkan majalah karya jurnalistik siswa, Pelita edisi kelima.
“Majalah ini juga menjadi sarana belajar siswa dalam penguasaan materi dan permartabatan bahasa Indonesia,” tuturnya.
Pembimbing Majalah Pelita, Aman Musthofan menambahkan, majalah pelita menjadi wadah untuk pengembangan literasi dan kreativitas siswa melalui tulisan dan desain, pembelajaran jurnalistik dan organisasi.
“Serta penyampaian informasi kegiatan dan prestasi sekolah. Selain itu, majalah sekolah juga menjadi sarana ekspresi diri siswa, mempererat hubungan antarsiswa, guru, dan orang tua,” tuturnya.
Senada, Untung Pujiarto yang juga guru Bahasa Indonesia mengatakan, pemanfaatan majalah sekolah dapat meningkatkan kemampuan literasi baca dan tulis siswa.
“Memotivasi membaca dan menulis, memperkaya kosakata, dan pemahaman etika dan ragam penulisan. Tentunya menjadi garda terdepan permartabatan bahasa Indonesia,”katanya.
Dalam acara tersebut, tersaji penampilan tarian massal dan lomba sambung lagu dengan peserta seluruh siswa dari 24 kelas.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News

















