Sampaikan Aspirasi OJOL
Ia menegaskan, hal ini perlu disampaikan supaya pemerintah pusat mencermati dan mengkaji berbagai masukan dan usulan disertai lampiran lengkap.
“Sebagai lampiran supaya surat yang kita sampaikan ke pemerintah pusat ada gambaran. Sehingga nanti pemerintah pusat berdiskusi dengan aplikator di pusat,” katanya.
Perwakilan Asosiasi Driver Online (ADO) Jateng meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantu menyampaikan aspirasi, masukan, serta keluhan para ojol kepada pemerintah pusat.
“Selain terkait KP 667 Tahun 2022, kami juga berharap adanya bantuan sosial, pemotongan aplikasi tidak lebih dari 15 persen, serta penetapan tarif atas dan bawah segera disamakan seperti angkutan sewa khusus,” kata seorang driver ojol, Ery
Rahmat juga menyampaikan hal senada. Dia menyoroti pemotongan aplikasi sebanyak 20 persen sangat memberatkan driver ojol.
Belum lagi adanya biaya pemesanan dan pemotongan pihak resto sebesar 25 persen dari total biaya semakin memberikan keuntungan bagi aplikator.
Terlebih jika ada order dan resto yang dituju ternyata tutup sehingga pemesanan dicancel.
Meskipun kesalahan ada di pihak resto karena sudah ditutup, tetapi aplikator menilai driver ojol tidak bisa bekerja dengan baik.
“Kalau semua aplikator tidak melaksanakan Peraturan 667 Tahun 2022, artinya mitra ini benar-benar disiksa. Saya berharap Jawa Tengah memiliki aplikasi baru yang diprakarsai oleh pemerintah di sini, kami tetap alan dan kuat,” kata Rahmat.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News